Rabu, 29 Oktober 2025

Ep. 60 - Taste of Ruin

Ch 316: Ep. 60 - Taste of Ruin, I

Twisted guy.

Fourth Wall sepertinya mengenal dinding itu. Dalam Ways of Survival, memang ada disebut sekilas—seperti Unidentified Wall milik Jang Hayoung, salah satu dinding yang punya kekuatan besar tapi asal-usulnya tidak diketahui.

[Wall Dividing Good and Evil sedang mengukur kadar kebaikan dan kejahatanmu.]

[Fourth Wall mendengus.]

[Wall Dividing Good and Evil kebingungan menilai eksistensimu.]

Wall Dividing Good and Evil adalah standar moral dunia ini—patokan mutlak antara baik dan jahat di Star Stream. Jika skill itu menetapkan seseorang sebagai “jahat”, maka konstelasi sistem absolute good bisa langsung voting, dan keputusan itu berlaku saat itu juga. Judgment Time milik Jung Heewon turut berbagi probabilitas dari dinding ini.

[Apa susahnya? Ini bukan pertama kalinya kau melihat pemilik dinding.]

“Aku cuma tidak menyangka kau akan menunjukkannya tiba-tiba. Jadi apa sekarang kau mau mendeklarasikan aku ‘jahat’? Toh dulu keputusan itu ditarik kembali.”

[Aku tak berpikir begitu. Seperti yang kau bilang, kau berguna.]

Aku tak tahu apa yang sebenarnya Metatron pikirkan. Yang jelas—asalkan berguna untuk mencegah kehancuran Eden, aku akan dipakai hingga habis.

[Dinding tempat semua ■■ ditulis. Kau membaca kehancuran Eden di sana. Benar?]

Aku sedikit terkejut. Metatron versi ini… lebih sadar daripada yang kukenal. Dia tahu tentang Ways of Survival. Dan dia menyebutnya sebagai Last Wall.

Saat aku hendak menjawab, Fourth Wall menebas pikiranku:

「 Kim Dok ja, ja ngan bi car a sem bar angan.」

Mulutku tertutup. Metatron tersenyum tipis.

[Sepertinya dinding itu membuatmu diam. Wajar, dia fragmen terbesar dari Last Wall.]

“Kau tahu apa itu Last Wall?”

Ekspresi Metatron samar.

[Kau bertanya karena benar-benar penasaran, atau ada niat lain?]

Aku menatap lurus matanya. Ia tertawa kecil.

[…Baik. Tapi matikan channel dulu. Para konstelasi sudah cukup lihat Eden.]

Langit langsung dipenuhi pesan:

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menggaruk kepala.]

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ mengeluarkan cahaya dari kuku jarinya.]

[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ terharu oleh pemandangan surga.]

[Beberapa konstelasi sangat senang jalan-jalan ke Eden!]

[50.000 coins telah diberikan.]

Seperti Underworld—begitu banyak yang penasaran tentang Eden. Biyoo mengeluarkan bunyi kecil dan menutup channel.

Metatron menyentuh tumpukan buku kuno.

[Last Wall adalah dinding yang membentuk esensi dunia ini. Ia sudah ada sejak lama… lalu runtuh, pecah, dan menjadi fragmen.]

Ia menyentuh buku yang tampak rapuh.

[Wall Dividing Good and Evil adalah salah satu fragmennya.]

“Berapa banyak dinding seperti itu?”

[Aku tak tahu pasti. Aku tak pernah mendapatkan seluruh informasinya dari Dia. Hanya saja…]

Dia. Siapa lagi yang Metatron panggil Dia di Eden?

[Setiap dinding punya makna. Ada yang membedakan baik dan jahat. Ada yang mengatur komunikasi. Ada juga yang bisa mengubah masa depan dunia.]

Tatapannya menancap tajam.

[Aku yakin kau adalah kunci untuk mengubah ‘kehancuran yang sudah ditetapkan’.]

Ekspektasinya terasa berat. Aku sengaja menjawab dengan percaya diri.

“Scribe. Kau mau buat A Single Story, kan?”

[…Ya.]

“Aku baru di tahap succession. Kau yakin aku bisa?”

[Tidak ada yang tahu story mana yang akan dipilih pada akhirnya.]

Matahari Eden menerangi wajahnya—bagian terang dan bayangan menorehkan siluet yang tampak… bengkok.

[Kita hanya bisa memilih cara memuja yang paling kita pahami.]

Saatnya. Aku membuka permainan.

“Aku tidak peduli kau mau menggunakan aku. Tapi aku punya satu syarat.”

[Kau datang ke sini untuk menyelamatkan Yoo Sangah.]

Jadi dia sudah tahu. Baiklah.

[Flow of consciousness adalah penyakit berbahaya. Jika kau sembarang menggunakan probabilitas, dia akan tersapu derasnya arus story dan lenyap.]

“Tidak ada cara lain?”

[Ada. Jika kau bersumpah pada Eden seperti archangel lain di taman ini—]

“Itu tidak mungkin.”

[Kalau begitu, satu-satunya cara adalah memperkuat tubuh inkarnasinya sampai batas tertinggi. Kau butuh item khusus: Star Relic Fruit atau star fluid yang mengandung mukjizat giant story.]

Star Relic Fruit… star fluid…

Metatron membaca wajahku dan tersenyum kecil.

[Eden punya nectar. Tapi tidak untuk tujuanmu. Buah Eden itu… istimewa.]

Semua anak Korea tahu “buah Eden” itu apa.

“…Jadi tidak ada cara.”

Kekecewaan menggantung. Tapi Metatron menambahkan:

[Aku bilang—tidak ada cara di Eden.]

Pintu terbuka. Cahaya putih membanjiri ruangan. Seseorang masuk, menendangi tumpukan buku.

Status-ku spontan aktif.

[Sudah lama, Demon King of Salvation.]


Di sisi lain — Jung Heewon & Uriel

Para malaikat ramah… tapi semua sibuk bertanya soal Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk. Wajar—dua nama paling panas di Korea.

Masalahnya hanya satu: Uriel terus kehilangan fokus.

“Uriel.”

[Ya, Heewon.]

“Aku ngerti kok.”

[…Ya, Heewon.]

“Kau bahkan nggak dengar aku, kan?”

[Ya, Heew—eh?!]

Uriel kaget, berkedip panik—jelas pikirannya melayang ke satu manusia tertentu.

“If kau segitu kepikiran, kenapa nggak ke ruangannya langsung?”

Uriel pucat.

[T-tidak bisa. Harus bedakan tugas dan urusan pribadi…]

“Besok aja jelasin ke Eden. Pergi sana, dia pasti senang.”

Uriel menggenggam anting salibnya. Ragu, malu—lalu…

[…Boleh aku… melihat Kim Dokja?]

“Tentu.”

Ekspresinya cerah—lalu menggelap lagi.

[Tidak. Tidak boleh.]

“Kenapa?”

[…Aku malu.]

“He? Kau tiap hari kirim indirect message padanya.”

[Apa itu sama dengan bicara langsung? Dunia nyata beda dengan DM!]

Jung Heewon tertawa. Sponsor-nya… benar-benar polos.

Namun tiba-tiba—

Aura menakutkan. Seseorang berjalan menuju kantor Metatron.

“Uriel… dia itu—!”

Orang yang membuat Demon King Selection jadi mimpi buruk.

Uriel mengangguk kaku. Wajahnya membeku.


Kembali ke Kim Dokja

Seperti suara matahari. Tubuhku ingat. Statusku berteriak waspada.

[Apa masih tersinggung dengan kejadian lalu?]

“Kalau aku lupa, aku sudah mati sepuluh kali.”

[Sebagai konstelasi, jangan terlalu terikat masa lalu.]

Empat lengan, mata ketiga, aura surga—sekaligus penghapus iblis mematikan.

“Surya. Berhasil memburu iblis?”

Metatron bicara. Surya lewat tanpa melirikku. Beberapa Grand Duke Demon terpenggal di pinggangnya. Dia menjatuhkannya ke meja Metatron.

[Hadiah akan kukirim ke nebulanmu.]

[Tidak perlu. Aku tidak akur dengan mereka akhir-akhir ini.]

Tatapan Surya menusukku.

[Pindah ke Eden, bagaimana?]

[Bercanda? Aku pergi.]

Dia hampir keluar—

[Demon King of Salvation. Kudengar salah satu rekammu punya penyakit aneh.]

Ia tidak menoleh. Suaranya seperti sinar matahari yang membakar.

[Kalau kau mau… aku bisa membantu.]

Informasi meledak di kepalaku.

Surya — salah satu delapan Lokapala Vedas.
Asal Soma — star fluid suci Vedas.

Jika dia menawarkan… Yoo Sangah mungkin bisa diselamatkan.

“Apa syaratmu?”

Surya tersenyum—seperti malaikat dalam lukisan… tapi senyumnya milik iblis.

[Aku ingin Olympus hancur.]

Ch 317: Ep. 60 - Taste of Ruin, II

Surya mendekat dan berdiri tepat di depanku. Ia setidaknya 20 cm lebih tinggi dariku. Aku membuka lebih banyak status-ku untuk menahan tekanan yang ia pancarkan. Seketika energi Surya membanjiri ruangan kantor itu.

Percakapan setelah ini bukan lagi antara manusia dan konstelasi. Ini percakapan antar konstelasi.

“Kehancuran Olympus… itu maksudmu atau maksud Vedas?”

[Memangnya penting?]

“Aku rasa penting.”

Aku kira perselisihan antar nebula besar sudah mulai kacau sekarang. Mereka mendekatiku demi saling menjatuhkan, tapi sejak awal Vedas, Olympus, dan Papyrus bukan benar-benar sekutu yang solid. Semua nebula besar berada dalam posisi saling bersaing demi mencapai A Single Story.

Surya terdiam sebentar, lalu menjawab.

[Aku tidak suka Olympus dan Vedas. Jawaban itu cukup?]

Jawaban yang samar. Tapi itu justru jawaban yang kuinginkan. Berdasarkan Ways of Survival, Surya memang konstelasi bid’ah dari Vedas.

“Itu cukup.”

[Aku punya otoritas cukup untuk memberikan satu Soma. Kau tahu siapa aku, kan?]

Surya adalah sumber Soma, minuman keabadian. Jika aku mendapat janjinya, maka Soma bukan lagi masalah. Dan ini… makin menarik.

Jari Metatron bergerak-gerak seperti menikmati percakapan kami. Aku memerhatikan gerakan jarinya seperti metronom dan berkata,

“Aku masih punya satu pertanyaan. Kehancuran Olympus itu tepatnya—”

[Skenario ke-60, Gigantomachia.]

“Itu cuma event taman hiburan. Mereka cuma akan memanggil beberapa raksasa untuk diburu dan—”

[Kalau mereka tidak serius, kau yang akan membuat mereka serius.]

…Sejak kapan dia mendengarku? Apa dia subscribe channel Biyoo?

[Olympus memang tidak akan hancur begitu saja karena skenario. Tapi skenario itu bisa jadi pijakan awal kehancuran mereka.]

“Bagaimana caranya?”

[Bukankah kau sudah memikirkannya?]

Mata ketiga Surya menyala putih. Aku menatapnya balik. Baiklah, aku tak bisa pura-pura bodoh lagi.

“Dengan kekuatanku? Dengan nebula-ku? Absurd. Tapi bukan berarti aku tak punya cara.”

Jari Metatron berhenti. Aku menatapnya.

“Penulis. Tanggung jawabkan karena kau memanggilnya kemari.”

[Tanggung jawab apa?]

“Jadi saksi perjanjian ini.”

Wajah Metatron tampak tertarik. Ekspresi ragu-ragunya berubah menjadi rencana licik.

[Apa untungnya bagiku jadi saksi?]

“Aku beri kau bagian dalam giant story yang akan kudapat kali ini.”

Saham dalam giant story. Godaan yang tidak bisa diabaikan oleh siapapun. Apalagi malaikat Eden butuh banyak giant story untuk meredam badai probabilitas yang muncul setiap hari.

Metatron mengangguk puas.

“Tentu saja, kau tak bisa cuma modal berdiri.”

[Maksudmu? Jadi saksi saja tidak cukup—]

“Kau mau bagian giant story cuma karena berdiri? Di mana hati nuranimu sebagai archangel?”

[The Fourth Wall mengangguk.]
[Wall Dividing Good and Evil sedang mengawasi tuannya.]

Rasa malu melintas di wajah Metatron. Kadang keadilan memakan tuannya sendiri.

Surya menggeleng sambil berbisik pelan.

[Benar-benar iblis.]

[…Demon King of Salvation, ada sesuatu yang kau inginkan dari Eden?]

Aku mengangguk. Banyak yang kuinginkan. Untuk menghadapi Gigantomachia nanti, satu atau dua persiapan tidak cukup.

「 Kim Dokja mengingat ronde ke-1863. 」

Aku tak akan kehilangan siapapun lagi.

「 Informasi Ways of Survival muncul dan menghilang dalam pikiranku. 」

Constellation kuat akan turun tangan. Bukan cuma Surya, tapi para Lokapala, bahkan sebagian dari 12 Dewa Olympus.

Bahkan… raja iblis tingkat senior. Mungkin Michael juga.

…Michael.

「 Akhirnya, Kim Dokja memutuskan. 」

Aku melihat salah satu benda di rak di belakang Metatron.

“Berikan aku salah satu Star Relic Eden.”


Beberapa menit kemudian, Kim Dokja selesai membuat kontrak dengan Surya dan berdiri di depan portal. Tidak seperti saat masuk, ini pintu depan. Beberapa malaikat mengantar kepergiannya.

[…Sudah?]

Uriel memegang tangan Jung Heewon dengan wajah sedih. Jung Heewon memeluknya. Uriel sempat kikuk, lalu membalas pelukan penuh emosi.

[Konstelasi ‘Lily Blooming in Aquarius’ menatap Inkarnasi Jung Heewon.]

Pesan tak langsung Gabriel terdengar. Kim Dokja menatap langit sebentar lalu berkata pada Jung Heewon,

“Maaf memotong suasana, tapi Heewon-ssi akan tetap di sini satu minggu.”

“Hah?”

“Tenang, aku sudah bicara dengan penulis.”

Mata Uriel terbelalak.

[Benarkah? Itu bisa?]

“Tentu. Tapi tolong latih Heewon-ssi. Kau absen tiga tahun.”

[Serahkan padaku!]

Kim Dokja menatap Jung Heewon lagi. “Heewon-ssi, kita bertemu di Olympus satu minggu lagi.”

“...Baik. Aku akan jadi lebih kuat.”

Setelah berjabat tangan singkat, Kim Dokja masuk ke portal. Beberapa malaikat tampak cemberut, lainnya menghela napas lega.

Acara singkat itu selesai, para malaikat kembali. Dari jauh, Gabriel menonton.

[Gabriel.]
[Penulis.]

Gabriel menunduk pada Metatron.

[Kenapa tidak bicara dengannya?]

Gabriel diam.

[Masalah Jophiel bukan salahmu.]

[Tapi…]

[Jophiel kuat. Dia menjalankan tugasnya. Keputusannya adalah langkah pertama mencegah kehancuran Eden.]

Mata Gabriel bergetar mendengar kata kehancuran. Bibirnya hendak membuka…

[Pesan baru datang.]

Pesan turun dari langit. Pengirimnya: Commander of the Red Cosmos.

— Ini laporan soal identitas outer god Secretive Plotter.

Metatron meraih laporan itu.

[Perang sesungguhnya akan segera dimulai.]


Jalan yang ramai seperti medan perang. Menuju balai lelang, banyak pedagang menawarkan segala macam barang.

Yoo Joonghyuk berjalan di belakang, bicara pendek, “Jalan.”

Meski terdengar galak, matanya terus mengawasi Lee Seolhwa, melindunginya dari kerumunan konstelasi dan inkarnasi. Beberapa mengumpat, tapi Yoo Joonghyuk tak peduli.

“Kau seharusnya hindari orang—”

“Pejalan kaki duluan.”

Sifat shameless-nya membuat Seolhwa tertawa.

“Kenapa tertawa?”

“Kata Joonghyuk-ssi… kau seorang regressor, kan?”

“Ya.”

“Lalu… di kehidupanmu sebelumnya, apa kau pernah bertemu denganku?”

Sekilas, Yoo Joonghyuk terdiam. “…Tidak.”

“Begitu ya.”

Suasana jadi canggung. Seolhwa meliriknya — lelaki ini selalu tampak berjalan jauh, meski berdiri di sampingnya.

“Jalan pelan sedikit. Mungkin ada skill yang ingin kau beli.”

“Tidak ada waktu.”

“Aku sudah beli satu.”

Ia melambaikan buku skill.

[Skill — Preserve Humidity]

Yoo Joonghyuk memelototinya. “Kau beli skill tidak berguna.”

Seolhwa sudah mengaktifkannya — pipi dan bibirnya lembap. Skill life utility jadi incaran akhir-akhir ini.

“Joonghyuk-ssi tidak perlu? Tanganmu dan bibirmu kering. Kota ini dingin, kulit cepat kering.”

“Skill tidak berguna untuk bertarung tidak perlu.”

“Tapi Dokja-ssi punya, kan?”

Alis Yoo Joonghyuk bergerak. “Kim Dokja memiliki skill itu?”

“Ya. Katanya perlu kalau mau populer di kalangan konstelasi…”

“Dasar… dia mau jadi idol.” Yoo Joonghyuk menggertakkan gigi.

Seolhwa menahan tawa. Orang dingin ini selalu kesal tiap mendengar nama Kim Dokja.

Yoo Joonghyuk tiba-tiba berhenti. Tangan mengepal. Aura pembunuhan keluar.

“Yoo Joonghyuk-ssi…?”

Di depan tampak pintu balai lelang… dan seorang gadis pirang masuk bersama rombongannya. Wajah Seolhwa memucat. Asgard’s prophet. Yang mengkhianati Yoo Joonghyuk di ronde terakhir.

Yoo Joonghyuk mencabut Black Heavenly Demon Sword—

“Tunggu!” Seolhwa refleks menarik lengannya. Ini balai lelang tempat berkumpul para konstelasi. Kalau dia menyerbu—

“Aku tahu ini akan terjadi.”

Han Sooyoung muncul, memutar koin. “Kim Dokja sudah bilang jangan bikin masalah.”

“Ini bukan urusanmu.”

“Bukan urusanku? Kita rekan, tau?”

“Rekan?” Yoo Joonghyuk mendelik. “Kau bukan.”

“Gila… jelas-jelas kau pemeran utama tapi—”

“Sooyoung-ssi.”

Han Sooyoung menepuk keningnya. “Demi Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk ini hidupku capek…”

“Anna Croft harus disingkirkan.”

“Kim Dokja tidak mau.”

“Itu bukan urusannya.”

“Kau cuma mau balas dendam, kan?”

Yoo Joonghyuk menatapnya. Han Sooyoung menghela napas lalu menatap pintu lelang.

“Kalau begitu… bagaimana kalau kita tes ramalannya?”

Di tangannya— sebuah benda.

Mata Yoo Joonghyuk melebar. “Itu…?”

“Aku colong dari coat Kim Dokja.” Senyum iblis terbentuk di bibir Han Sooyoung. “Mari kita uji kemampuan peramal.” 

Ch 318: Ep. 60 - Taste of Ruin, III

Balai lelang adalah salah satu dari sedikit tempat di mana kita bisa memperoleh item yang sulit ditemukan di Dokkaebi Bag atau General Exchange. Phophet Anna Croft punya beberapa item yang ingin ia dapatkan di sini.

Anna Croft menoleh pada para konstelasi Olympus di belakangnya.
“Para penjaga tidak masalah?”

[Tentu saja. Sebenarnya, balai lelang ini berada di bawah otoritas hukum Olympus. Dalam Context of the Constellation ini, tidak ada yang bisa menyentuhmu.]

“Terima kasih.”
Anna membungkuk dan bayangan konstelasi pelindungnya menghilang. Ia berbicara pada Selena Kim.

“Kalau begitu, ayo masuk.”

“…Ya.”
Jawaban Selena pelan dan berat.

Saat berjalan menyusuri lorong balai lelang, Anna Croft melirik ekspresi Selena Kim.
Selena, yang selalu ceria dan ramah… tidak tersenyum lagi.

“Selena.”

“Ya.”

Anna tahu kapan perubahan itu dimulai. Di Gourmet Association. Setelah bertemu Demon King of Salvation.

“...Tidak apa-apa.”

Selena menunduk dan menatap lurus.
Anna merasakan kesepian aneh merayap di dadanya, meski ia sudah ‘memprediksinya’. Ternyata, ada hal-hal yang tetap sulit meski kau tahu masa depan. Terutama perasaan manusia.

[8611th Constellation Auction dimulai!]

Sekarang bukan waktu memikirkannya.
Anna menatap para konstelasi dan inkarnasi yang memenuhi kursi — tak ada yang punya status biasa. Semuanya lawan mematikan.

[Item lelang pertama!]

Seorang dokkaebi senior naik ke podium.
Anna dan Selena duduk di tempat yang sudah mereka amankan dan mengikuti lelang.
Berbagai item terjual cepat, dan Anna membeli beberapa.

‘Taring manticore.’
‘Sisik Ancient Dragon.’
‘Kulit Old Yeti.’

Ia fokus pada material langka. Semuanya sudah ia cek pakai Future Sight. Tidak ada kesalahan.

‘Aku butuh item ini untuk membuat giant soldier.’

Beberapa inkarnasi ikut perang harga, tapi ia sudah tahu batas maksimal tawaran mereka. Tidak sulit menang.
Setelah mengecek daftar, Anna berdiri.

“Kurang lebih selesai. Kalau begitu—”

[Sekarang, item spesial hari ini!]

Anna menoleh tajam.
Selena bertanya, “Ada apa?”

“...Tidak apa.”

Anna menatap panggung dengan ekspresi menegang.

[Ini item bernama ‘Old to New Toad’!]
[Haha, lucu bukan? Karena ini star relic…]

Aku beri rumah baru untuk rumah lama.

[Belum selesai appraisal, tapi jelas nilainya sangat besar—]

‘…Item ini tidak ada dalam ramalan?’

Daftar lelang sudah ia lihat melalui Future Sight. Item ini tidak muncul sama sekali.
Ada variabel yang mengguncang masa depan.

Anna melirik konstelasi Olympus.
Beberapa mengangguk menenangkannya.

Dia langsung mengaktifkan Great Demon’s Eye.
Mata merah itu bersinar — dan detail Old to New Toad muncul.

“Aku harus beli itu.”

“Anna?”

[Harga awal, 500.000 koin!]

Begitu dokkaebi bicara, Anna segera angkat tangan.

“600.000 koin.”

[600.000 koin dari Inkarnasi Anna Croft!]

Jumlahnya besar, tapi pantas.

Ini item dengan legendary story.
Ia memakan item lama dan menukar dengan item baru dengan rating sama.

Sederhana. Tapi aplikasinya tak terbatas.

“Hubungi nebula. Kumpulkan koin sebanyak mungkin.”

“Kenapa item ini—”

“Dengan ini, kita bisa dapat item apapun kapan saja.”

Sepertinya belum ada yang mengerti fungsi si katak. Ini kesempatan.

[600.000 koin! Tidak ada lagi…]

Saat itu—

“700.000 koin.”

[700.000 koin!]

Di sisi lain ruangan, cahaya tampak — pedang iblis yang memakan cahaya matahari.

Ekspresi Anna membeku.

[Bidder: Inkarnasi Yoo Joonghyuk!]


Kemunculan Yoo Joonghyuk setelah Anna membuat keributan kecil. Dua inkarnasi terkenal dari Bumi.

“Anna, kalau situasi jadi buruk—”

“Menarik. Tak kusangka Supreme King ada di sini.”

Anna tersenyum, mengangkat tangan.

“800.000 koin!”

[800.000 koin!]

“900.000 koin.”

[900.000 koin!]

Suhu lelang meningkat begitu angka melewati 1 juta.
Tapi Anna tetap tenang.

‘Kau tak bisa menang dariku.’

Sakit kepala singkat— sebuah potongan masa depan muncul.
Future Sight.
Ia membaca batas maksimum uang Yoo Joonghyuk.

“1.280.000 koin.”

[1.280.000 koin dari Inkarnasi Anna Croft!]

Diam. Yoo Joonghyuk tak bergerak.

[Kalau tidak ada lagi—]

Anna tersenyum.
Nilainya besar, tapi tidak rugi.

Kalau ia dapatkan—

“2 juta koin!”

Suara perempuan dari atasnya. Anna menoleh cepat.

[D-Dua juta?!]

“Ah, Han Sooyoung si orang kaya baru muncul.”

[Siapa—]

“Tidak tahu? Black Flames Demon Ruler Han Sooyoung. CEO Han Sooyoung Corporation. Orang kuat di Kim Dokja Company.”

Hyunsung menatap kaget. “Sooyoung-ssi… itu benar? Sejak kapan—”

Anna menatap lebar.

“Trik apa ini, Black Flames Demon Ruler?”

“Aku cuma mau katak itu.”

Anna lagi-lagi pakai Future Sight. Tubuhnya gemetar, darah menetes dari hidung — tapi ia paksa.

Ia melihat angka maksimal Han Sooyoung.

“...Aku tawar 3 juta koin.”

“Anna!” Selena berseru.

Tapi Anna keras kepala.
Future Sight bilang Han Sooyoung hanya mampu 2.999.999.

[3 juta koin!]

Sorak membahana.

[Hebat sekali sang Phophet!]

Anna tetap tenang.

“Anna, ini keterlaluan! Terlalu merugi—”

“Aku bisa ambil pinjaman dokkaebi.”

“Kau mau sejauh itu—”

“Rugi? Tidak juga. Asal tidak jatuh ke mereka, sudah cukup.”

Ia menatap Kim Dokja Company.
Kalau mereka sampai ikut Gigantomachia… ia harus memotong mereka sekarang.

Han Sooyoung mengangkat kedua tangan.

“Welp, kita kalah~ benar-benar kalah~”

Anna mengerutkan kening.

Kenapa mereka terlihat senang?

[Pemenang, silakan turun ke panggung.]

Perasaan tidak enak makin besar.
Anna menatap wajah Yoo Joonghyuk dan Han Sooyoung yang datar.

‘Jangan-jangan…’

Dia bertanya begitu sampai di depan panggung.

“Item ini… siapa kontributornya?”

[Itu… Kim Dokja’s Company.]

“Aku tidak beli.”

[Hah?]

“Ini penipuan. Aku tidak beli.”

[Itu— tidak bisa refund. Anda harus bayar—]

“Ini jelas manipulasi harga. Mereka tidak berniat beli. Ini terlarang. Kontributor tidak boleh ikut bidding.”

Han Sooyoung menyentak lidah. “Hei, aku benar-benar mau beli.”

“Bahkan kalau mau, lelang ini tidak valid. Periksa. Kontributornya pasti salah satu dari mereka.”

Dokkaebi mengangguk.

[Baik. Mohon tunggu.]

Wajah Kim Dokja Company lihat-lihatan bingung.
Anna percaya diri. Hampir tertipu — tapi berhasil balikkan keadaan.

Dokkaebi memiringkan kepala.

[Aneh. Tidak ada yang jadi kontributor.]

“Hah?”

Han Sooyoung tersenyum. “Kan sudah kubilang. Aku sungguh mau beli…~”

“Kalau begitu, siapa kontributornya—”

Pintu balai lelang terbuka. Cahaya putih menyilaukan masuk. Mantel putih berkibar ditiup angin.

Pria itu melangkah melewati Han Sooyoung dan Yoo Joonghyuk, menuju panggung.

Anna mengenalnya sangat baik.

Dia tersenyum — mengulurkan tangan seolah meminta berjabat.

“3 juta koin.”

Kim Dokja.

Ch 319: Ep. 60 - Taste of Ruin, IV

Aku bisa datang ke sini berkat pesan yang dikirim Han Sooyoung.
Aku sudah tahu kalau Han Sooyoung yang mengambil Old to New Toad.
Aneh kalau aku tidak tahu saat dia “mencuri” item itu.

–Aku pengen ngerjain si nabi. Kau ikut nggak?

Aku awalnya hanya bermaksud mengecek balai lelang, jadi tidak lama sampai di sini.
Anna Croft bergerak persis seperti dugaanku.

–Kau datang.
–Timing-nya pas, ya?

Pesan masuk bersamaan dari Midday Tryst.
Ada jeda canggung. Yoo Joonghyuk dan Han Sooyoung saling melotot.

“…Apa?”

“Aku yang harus nanya. Kau juga pakai Midday Tryst?”

Aku tidak bisa menahan tawa melihat dua orang itu saling menggertak.
Aku menatap ke depan — wajah Anna Croft benar-benar hancur.

Aku mengepalkan tangan dan menggodanya.

“Kenapa diam? Silakan bayar 3 juta koin.”

Ini pertama kalinya kami bertemu lagi setelah Gourmet Association.
Selena Kim berdiri di samping Anna dan mengangguk kecil ke arahku.

Alis Anna mengerut.

Demon King of Salvation. Kau kontributor item ini?”

“Benar.”

“Tidak… kau seharusnya tidak bisa mendapatkan item tingkat ini. Ini item yang hanya muncul di skenario akhir.”

Dia masih menyangkal realita.

Aku hanya melirik dokkaebi.
Dokkaebi membuka mulutnya,

[Kontributor item ini adalah Konstelasi Demon King of Salvation dari Kim Dokja’s Company. Hasil verifikasi benar.]

Wajah Anna memucat.
Tiga juta koin. Pada tahap ini, tidak ada inkarnasi lain di Star Stream yang punya uang sebanyak itu. Bahkan beberapa konstelasi tingkat naratif pun akan keberatan.

Di kejauhan, mata Han Sooyoung berkedut.

–Hei, bagi hasil ya. Tanpa aku, uangnya tidak bakal ada.

Tangan Anna bergetar. Dia menatap Selena sebentar, lalu kembali padaku.

“Maaf, tapi aku tidak bisa menerima kemenangan itu.”

Ekspresinya kembali tenang.

“Daripada menerima itemnya, aku akan membayar penalti.”

Si nabi membuat keputusan.
Tidak mungkin ia bisa dapatkan 3 juta koin sekarang. Dan keinginannya untuk membeli item itu lenyap begitu tahu 3 juta itu akan masuk ke tanganku.

[Pemahamanmu tentang karakter ‘Anna Croft’ meningkat!]

Aku mengangguk.

“Baik, sesukamu.”

Han Sooyoung melotot padaku.

–Hei, kau gila? Itu 3 juta koin!

–Ini lebih menguntungkan.

Seperti kata Anna, Old to New Toad sangat berguna.
Apalagi Gigantomachia sudah di depan mata. Item lebih berharga daripada koin.

Dokkaebi bersuara,

[Penalti sebesar 500.000 koin, sesuai harga awal.]

Artinya, aku mendapat 500.000 koin secara cuma-cuma.
Lumayan. Terima kasih, nabi.

Anna tampak berpikir, lalu mengeluarkan uang.
Tapi yang dia keluarkan bukan 500 ribu — melainkan 1 juta koin.

“Demon King of Salvation, mau taruhan denganku?”

“Taruhan? Tidak mau.”

“…Katanya kau suka bertaruh. Mengecewakan kalau menyerah secepat ini.”

Aku terkekeh. Kekanakkanannya kadang lucu juga.

“Kalau kau menang, kau dapat 1 juta. Dua kali lipat.”

“Kalau kau menang?”

“Kejadian ini tidak pernah ada dan kita jalan masing-masing. Kau tidak rugi apa pun.”

Aku melihat mata merah Anna dan teringat satu kalimat dari Ways of Survival.
Anna Croft adalah penjudi berbakat.
Bahkan sebelum skenario, dia disebut ‘Prophet of Las Vegas’.

Aku menjawab, “Kenapa aku harus mau? Tanpa taruhan pun aku sudah dapat 500 ribu. Tidak ada alasan ikut permainan anehmu.”

“Kau takut kalah, kan? Kalau kalah, kau akan mendapat Losing Story.”

…Lihat kan?

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ memperhatikanmu.]
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ fokus pada pilihanmu.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ ingin kau menolak taruhan itu.]

Senyum Anna melebar, jelas ia ‘mendengar’ pesan tadi.

“Demon King of Salvation. Para konstelasimu menonton.”

[Banyak konstelasi menunggu keputusanmu.]
[Beberapa konstelasi mengejekmu karena pengecut.]

Dia pintar.
Di masa menuju Gigantomachia, opini konstelasi adalah segalanya.

Aku tersenyum tipis.

“Aku bukan takut. Aku hanya tidak suka syaratnya.”

Mata Anna melebar.

[Konstelasi ‘Dragon Lying Down’ tertarik.]

“Syarat? Kau ingin tambah?”

“Koin hanya segitu. Aku ingin satu syarat lagi.”

“Apa?”

“Kalau aku menang, lepaskan Lord and Vassal Pledge milik Selena Kim.”

[Konstelasi ‘Friend of Justice and Harmony’ terkejut!]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengangguk bangga.]

Mata Selena membelalak.

Sepertinya Selena terikat sejak Proof of the Stars. Wajar — Anna tidak akan memelihara orang yang tidak bisa ia kendalikan.

Anna tampak goyah.

“Demon King of Salvation… itu—”

“Kau bisa bebaskan dia kalau pinjam probabilitas Asgard, kan?”

Itu beban besar baginya. Fakta ia membuat sumpah itu saja sudah bukti ia tidak percaya pada Selena.

Setelah ragu panjang—

“…Baik.”

Selena menatapku kaget.

Lalu suara Biyoo terdengar.

[Baaat!]
[Banyak konstelasi meminta skenario ‘taruhan’.]
[Permintaan diterima.]
[Sub Scenario ― Entertainment of Ruin]
Kategori: Sub
Kesulitan: ???
Syarat Clear: Anna Croft vs Demon King of Salvation — lakukan taruhan. Penonton bisa bertaruh siapa menang.
Hadiah: Dividen sesuai persentase kemenangan.

[Prisoner of the Golden Headband bertaruh 50.000 koin!]
[Abyssal Black Flame Dragon bertaruh 50.000 koin!]
[Bald General of Justice bertaruh 1.000 koin!]

Han Sooyoung protes lewat Midday Tryst.

–Hei! Kau pikir apa?
–Taruh beberapa koin.
–Untuk siapa? Untukmu?!

Aku menatap Anna.

“Katakan taruhannya.”

“Sederhana.”

Ia melempar koin bertuliskan angka satu juta ke udara.
Koin itu melayang sampai 30 meter dan berhenti di sana.

“Kau tinggal… ambil koin itu.”

Para konstelasi heboh.

[Abyssal Black Flame Dragon panik.]
[…meminta uang dikembalikan!]

Han Sooyoung mengerutkan dahi.

[Abyssal Black Flame Dragon menghindari tatapan Inkarnasi Han Sooyoung.]

Koin itu memakai skill melayang.
Kelihatannya sederhana — cukup lompat dan ambil.

Dan justru karena itu… jelas ada perangkap.

–Kim Dokja! Itu jebakan! Jangan terima!

Tentu saja aku sudah tahu.
Anna Croft tidak pernah membuat taruhan yang ia tidak bisa menangkan.

“Setuju?”

“Aku setuju.”

[Taruhan terkunci!]

Aku menatap koin berputar di udara.
Dengan banyak konstelasi menonton, ia tidak bisa mengotak-atik koin itu secara curang.

Berarti jebakannya… di tempat lain.

[Exclusive Skill ‘Bookmark’ aktif!]
[Exclusive Skill ‘Way of the Wind Lv.11(+1)’ aktif!]

Tiga puluh meter cukup tinggi, tapi bukan mustahil.
Dan sejak skenario dimulai, aku bukan manusia biasa lagi.

Aku menggunakan Way of the Wind dan melesat naik.
Jarak tersisa 10 meter—

Dan saat itu—

[Probabilitas nebula Olympus bereaksi padamu!]

Bukan satu orang.
Tekanan status kuat meluap dari segala arah.
Beberapa tubuh inkarnasi menghalangi jalanku.

[Demon King of Salvation! Batalkan skill-mu sekarang juga.]

Aku merasakan suara asli mereka — konstelasi Olympus.
Tiga dari tingkat historis, satu naratif.

Aku turun dengan tatapan dingin.

“Sedang apa kalian?”

[Dilarang memakai skill tempur di sini. Tidak tahu ya?]

Dari kerumunan muncul boneka kecil dengan meteorit berputar di atasnya.
Aku tahu modifier-nya.

Wandering Terror.

Seseorang berseru dari bangku penonton,

[Itu Phobos! Putra Ares!]

Putra dewa perang.
Dewa teror yang lahir dari peperangan: Phobos, Wandering Terror.

Aku menatap Anna Croft.
Jadi… ini backing-nya.

Ch 320: Ep. 60 - Taste of Ruin, V

Demon King of Salvation, apa yang kau lakukan? Pergilah ambil koin itu.”
Anna Croft berkata sambil memancing emosi. “Atau mungkin, kau mau menyerah saja dengan rapi?”

Aku perlahan menyapu pandang ke para konstelasi yang menonton, lalu ke Phobos di depanku.
Informasi Ways of Survival berputar di kepalaku.

「 Nebula yang paling kuat di Context of the Constellations adalah Olympus.
Mereka memaksimalkan kekuatan mereka di area tertentu—salah satunya, balai lelang. 」

Itulah kenapa Anna bisa santai.
Event terbesar dari Context of the Constellations adalah Gigantomachia, dan Olympus adalah penyelenggaranya.

“Kau salah paham. Aku tidak berniat bertarung.”

[Sekali lagi, skill tidak boleh dipakai di sini. Kembalilah ke tempat dudukmu. Kalau tidak, kau akan diikat oleh otoritas ‘legal zone’.]

Susah bicara dengan orang seperti ini.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ mengagumi keras kepala Olympus.]

Jika aku pakai skill untuk mengambil koin, mereka akan menggunakan otoritas legal zone.

Dengan kata lain, Anna dari awal sudah tahu aku tidak bisa pakai skill.
Aku berkata pada Phobos,

“Anna Croft yang pakai skill duluan. Harusnya kau hukum dia dulu.”

[Inkarnasi Anna Croft sudah dapat izin memakai skill dari Olympus.]

“Kalau begitu, beri aku izin.”

[Tidak bisa.]

“Kenapa?”

[Tidak bisa dijelaskan. Lelang selesai. Silakan pergi bersama kelompokmu.]

Anna menatapku dengan senyum tipis.
Tidak ada geli di hatiku melihatnya.

…Jadi dia sudah kalkulasi sampai sini?

Han Sooyoung mendengar ini dan langsung meledak.

“Gila apa ini?! Kau pikir ini lucu?!”

Yoo Joonghyuk bahkan sudah setengah mencabut Black Heavenly Demon Sword.
Hyunsung si beruang mengetukkan sarung tangannya sambil menggeram.

Aku memberi peringatan lewat Midday Tryst.

–Hentikan. Jangan bergerak.
–Apa? Ini konyol! Kalau kita diam—
–Kalau berantem sekarang, itu yang mereka mau.
–Jadi kau bakal ikut permainan dia?
–Kenapa tidak?

Aku mengangkat tangan memberi kode tenang, lalu menatap Phobos lagi.

“Kalau begitu, aku akan ambil koinnya sesuai aturan.”

[Apa?]

Di saat bersamaan—

[Giant Story ‘Demon Realm’s Spring’ dimulai!]

Aura raksasa meledak. Wajah para konstelasi memucat.
Phobos terkejut.

[Demon King of Salvation, aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi kau salah besar.]

“Salah? Salah apa?”

[Ini legal zone Olympus. Kalau kau bikin kerusuhan, probabilitas akan mengikatmu!]

Aku menarik napas—dan menjawab dengan true voice.

[Lalu? Memangnya kenapa?]

Aku mengaktifkan Electrification lewat Bookmark.

[Kau pikir aku tidak tahu? Aku menahan diri selama ini—sejak kalian ikut campur dengan takdirku.]

Phobos — putra Ares.
Mungkin dialah salah satu yang ikut menciptakan nasib busukku.

[…Apa?]

[Coba hentikan aku kalau bisa.]

Demon Realm’s story memperkuat aliran listrik. Aura putih bercampur hitam meledak seperti badai.

Phobos belum sadar situasinya.

[Kau berani melawan Olympus?!]

[Sampaikan pada 12 Dewa itu.]

Aku mengayun tinjuku—

Duar!!

Ledakan mengguncang balai lelang. Tubuh Phobos terseret dan menghantam lantai, darah muncrat.
Dia menjerit ketika Electrification menggoreng avatar inkarnasinya.

[Banyak konstelasi terkejut oleh tindakmu!]
[Nebula ‘Olympus’ memperhatikanmu!]

Aku menatap Phobos yang menggeram kesakitan.
Naratif-grade atau tidak, dia terlalu meremehkanku.

[Mana legal zone yang kau banggakan?]

Para konstelasi Olympus mundur ketakutan.

[Kau melakukan tindak kriminal di legal zone Olympus!]

Probabilitas belum aktif.
Aku mengaktifkan Way of the Wind, melompat, dan meraih koin.

[1,000,000 coins telah diperoleh sebagai hadiah skenario.]
[Sub Scenario ― Entertainment of Ruin berakhir.]
[Prisoner of the Golden Headband bersorak!]
[Beberapa konstelasi memuji keberanianmu!]
[Demon-like Judge of Fire khawatir padamu!]
[Para pemenang taruhan mensponsori 100,000 koin!]

Total 1,1 juta koin.
Bisnis yang sangat menguntungkan.

[Tangkap dia sekarang!]

Tapi tidak satu pun konstelasi Olympus bergerak.
Kekuatan Giant Story membuat mereka ragu.

Anna Croft menatapku.

“Tubuhmu ringan dibanding kekuatanmu, Demon King of Salvation.”

Dia kehilangan sejuta koin tapi tidak kecewa.
Dia tahu apa yang akan terjadi.

“Sekarang kau akan dikurung di penjara Olympus. Kau juga tidak akan ikut Gigantomachia.”

Aku tertawa.

[Aku tahu.]

Mungkin dia tidak sadar — aku memang mengincar ini.

[Probabilitas nebula Olympus mengikatmu.]
[Inkarnasimu akan dibawa ke pengadilan Olympus.]

Cahaya menelan tubuhku.

Han Sooyoung menjerit.

“Kim Dokja! Kau ke mana lagi?! Dasar gila!!”

Aku tersenyum padanya.

–Aku balik nanti!

“Kau sengaja—!”

–Sampai jumpa seminggu lagi. Jangan lupa persiapannya.

Cahaya menelan tubuhku.
Sakit di kepala, lalu kegelapan.
Aku jatuh ke tempat gelap.

…dan aku tidak sendirian.

“Kenapa kau ikut?”

Yoo Joonghyuk menggenggam pundakku.

“Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan rencana gila sendirian.”

Tentu saja dia tahu.

“Rencana gila ini sudah menyelamatkanmu berkali-kali, kan?”

“Kalau mati, jangan sendirian.”

Aku diam—karena sesuatu muncul di kegelapan.
Tangga. Dua singgasana. Dua boneka tergantung.
Aura mereka membuat kulitku merinding.
Bahkan Yoo Joonghyuk mencengkeram pedangnya.

Salah satu boneka… auranya tidak terukur.

[Demon King of Salvation, apa kau harus sejauh ini?]

Seorang wanita turun dari kegelapan — dan dunia seperti terselimuti.
Aku menunduk hormat. Persephone, Queen of the Darkest Spring.

“Sudah lama. Penampilanmu berubah lagi.”

Dia tersenyum lembut.

[Belakangan aku tertarik pada Eden. Kau tampaknya menyukai konstelasi itu, bukan?]

“Ya, aku suka dia, tapi…”

[Demon-like Judge of Fire menyukai jawabmu.]

[Ngomong-ngomong, ada seseorang yang sangat marah padamu. Kau sadar kan?]

“Tahu.”

「 Siapa pun yang melanggar hukum Olympus akan dibawa pada hakim paling mengerikan Olympus. 」

Seharusnya yang menyambutku adalah hakim bawah tanah.
Bukan Persephone.
Mungkin dia turun tangan sendiri.

“Aku tidak punya cara lain. Semua portal Olympus ditutup.”

[…Huhu, berani sekali menantang langit.]

Udara membeku.
Kegelapan mengeras seperti dinding. Nafas jadi sulit.

[Prisoner of the Golden Headband menatap penuh minat.]
[Abyssal Black Flame Dragon dipenuhi semangat tanding.]
[Maritime War God kagum.]
[Bald General of Justice melongo.]

Ini status salah satu yang paling kuat di Star Stream.

[Aku kenalkan seseorang padamu.]

Dari kegelapan — cahaya samar.
Seseorang berdiri di tengah kegelapan pekat.
Kulit pucat, mata obsidian — seperti malam hidup.

[Giant Story ‘Underworld’ dimulai.]

Salah satu mitos tertua.
Selalu dikaitkan Olympus, tapi bukan milik Olympus.
Konstelasi paling sunyi dan kesepian dalam seluruh Ways of Survival.

Untuk melewati Gigantomachia…
Untuk menyelamatkan Yoo Sangah…

Aku butuh tangan konstelasi ini.

Aku menarik napas.


Raja Dunia Bawah, Ayah dari Malam yang Makmur.

Malam Underworld menatapku.
Tekanan menusuk tulang.

Tapi aku tidak boleh mundur.
Aku berdiri sebagai perwakilan Kim Dokja’s Company.

“Apa kau mau membangun Gigantomachia yang sesungguhnya… bersama kami?”

 

Nunaaluuu Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review