Jumat, 31 Oktober 2025

Ep. 90 - One Person

Ch 472: Ep. 90 - One Person, I

Baja tempa itu melebar dan melindungi aku serta Lee Jihye.

[Constellation, ‘Master of Steel’ sedang menampakkan Status-nya.]

Sponsor Lee Hyunsung adalah ‘Master of Steel’ asli. Namun ia tewas pada insiden <Oz> waktu itu. Tapi sebelum itu terjadi, ia sempat menyerahkan Modifier-nya pada orang lain.

【King of the Silver Heart.】

King of the Silver Heart — itulah ‘Master of Steel’ yang baru. Salah satu eksistensi yang menyaksikan “Conclusion” regresi ke-999 bersama ‘Master of the Sunken Island’.

Dan dia tak lain adalah Lee Hyunsung dari regresi ke-999.

【Berhenti pura-pura menjadi Sponsor. Apa yang kau pikir sedang kau lakukan?】

Mungkin karena ia menghadapi sesama ‘King’? Lee Jihye regresi ke-999 dengan cepat memulihkan kesadarannya.

【Saat kami memanggilmu, kau diam saja. Kenapa baru muncul sekarang?】

‘Master of the Sunken Island’ melanjutkan.

【Kaulah yang mengusulkan aturan itu. Kita berjanji menemukan kembali Story kita, meskipun artinya menjadi kiamat bagi world-line lain. Untuk merebut kembali skenario kita dari <Star Stream>… Itu usulanmu, bukan?】

Story yang mengalir di sekeliling mereka membuatku bisa menebak seperti apa kehidupan mereka.

⸢Jihye-yah. Kita harus patuh pada aturan. Meski kita berubah menjadi ‘Outer Gods’, jangan lupakan aturan itu.⸥
⸢Hanya aturan itu yang akan melindungimu saat dunia mencoba menyakitimu.⸥
⸢Itu akan bersuara untukmu — bahwa kau tidak salah.⸥

Seperti halnya Lee Jihye di tiap regresi tetaplah Lee Jihye, Lee Hyunsung di regresi yang sama juga tetap Lee Hyunsung. Bahkan setelah menjadi Outer God, sifat dasarnya tidak berubah.

King of the Silver Heart lalu menoleh padaku. Aku tak bisa membaca emosi dalam tatapannya.

【Ini aturanku, Jihye-yah. Untuk mencegah tragedi regresi ke-999 terulang.】

【Apa omong kosong itu? Aturan bukan sesuatu yang bisa kau ubah sesuka hati seperti membalik telapak tangan!】

【Aku mendengar banyak cerita dari Sponsorku yang hidup di world-line ini. Dalam beberapa sisi… world-line ini bisa jadi adalah yang kita cari.】

King of the Silver Heart bersinar dingin saat bicara.

【World-line di mana ‘akhir’ segalanya bisa disaksikan.】

Ucapan itu membuat Lee Jihye regresi ke-999 ragu.

【World-line seperti itu tidak ada. Lagi pula world-line ini sebentar lagi akan berakhir. Walau kau ikut campur, walau aku berhenti…】

Sepertinya King of the Silver Heart memilih untuk tidak menjadi bencana ‘Great Apocalypse’. Aku sudah menduga. Kalau ia berniat mencelakai kami, sudah ia lakukan sejak <Oz>.

Dan karena aku tahu itu, aku membawa Lee Hyunsung kami ke sini. Kartu terakhir untuk kemungkinan yang paling buruk.

【Mereka bukan selemah itu. Uriel saja tidak akan cukup.】

Ia mengakhiri kalimatnya. ‘Master of the Sunken Island’ menjawab, mata kosongnya menatap cakrawala. Lalu dalam sekejap, hidup kembali bersamaan ekspresi jijik, seolah melihat sesuatu yang sangat tak disukai.

【Bagaimana jika dia tidak sendiri?】

Dan lalu—kegelapan pekat menelan dunia di balik horizon.

Sesuatu yang tak kami perkirakan muncul di sana.


Seluruh anggota <Kim Dokja’s Company> lainnya berkemah di dekat Pulau Dokdo, menunggu sesuatu muncul.

Tak lama setelah Kim Dokja menuju Samudra Pasifik, bunyi seperti genderang perang terdengar dari kejauhan. Setiap kali terdengar, bahu mereka tersentak. Tak ada yang berkomentar, tapi semua tahu:

‘Aku ingin pergi membantu Kim Dokja.’

Namun mereka menahan diri. Itu bagian dari strategi. Jika mereka gegabah bergerak, bukannya menyelamatkan Kim Dokja, semuanya bisa tamat. Mereka harus patuh rencana. Dan sesuai rencana…

Ku-gugugugu—

Saat itu, panas menyelimuti langit. Gelombang panas yang kuat menutupi lautan. Mereka menengadah—dan melihat pemandangan tak masuk akal.

Kim Dokja benar.

⸢Matahari yang membara itu jatuh ke tengah lautan.⸥

Han Sooyoung di menara kendali atop benteng Gong Pildu berteriak:

“Siap bertempur!!”

Panas itu seperti membakar jiwa mereka. Dalam kobaran matahari itu, Uriel regresi ke-999 melayang dengan sayap mengembang.

【Di mana ‘Secretive Plotter’?】

⸢Outer God King, ‘Living Flame’ yang bangkit dari timur.⸥

Han Sooyoung menelan ludah—atau mencoba. Mulutnya kering, semua cairan seolah menguap. Dengan tenggorokan serak, ia memaksa berbicara:

“Sekarang, kita mulai operasi ‘pemadaman api’.”

Pemadaman api — misi tim pertama. Han Sooyoung mengingat pesan terakhir Kim Dokja sebelum ia pergi.

Jangan bunuh dia. Dia juga ‘Uriel’.

…Bjangn, Kim Dokja. Kau ingin kami menaklukkan monster ini tanpa membunuhnya??

Keheningan menggantung, ‘Living Flame’ menyempitkan mata.

【Jika kalian tak mau menjawab—】

“Yoo Sangah!”

Sinyal diberikan. Yoo Sangah mengangkat tangan. Jubah Buddhisnya melambai lembut, mandala raksasa muncul di belakangnya dan meluncur menembus matahari.

[Story, ‘Hour of Mandala’, aktif!]

Gerakan matahari melambat sedikit — sangat sedikit, tapi cukup.

Uriel regresi-999 bergumam.

【…Mengganggu ruang-waktu? Apa Sakyamuni di sini? Tidak kurasakan auranya…】

Ku-dudududu!

Ia mengepalkan tinju, ruang-waktu bergetar seperti hendak pecah.

Darah mengalir dari bibir Yoo Sangah.

“Itu batas kemampuanku!”

“Jung Heewon! Shin Yoosung!”

Keduanya melesat.

Yang pertama dilihat Uriel regresi ke-999 adalah Shin Yoosung. Bayangan naga raksasa membentang di laut. Lalu Poison Breath menelan api matahari.

【Jadi kau ‘Beast Lord’ world-line ini?】

Kulit Uriel tersentuh Breath berubah sejenak, lalu pulih seketika.

“Coba tahan ini juga!”

Suara dari samping—pedang terayun refleks.

Claaanng!!

[Flames of Retribution bertabrak Judge’s Sword.]

Satu benturan dan Jung Heewon terlempar sambil memuntahkan darah.

[Incarnation ‘Jung Heewon’ mengaktifkan ‘Hour of Judgement’!]

【Hour of Judgement? Bagaimana kau bisa memakai teknik itu melawanku?】

“Siapa yang tahu?”

[Hellfire] meliputi pedang Jung Heewon, sayap malaikat menjulur di punggungnya. Wajah Uriel regresi ke-999 mengeras.

【…Jadi kau Incarnation-ku.】

Dan seolah membantah itu, kekuatan Constellation dari tubuh Jung Heewon memancar.

[Heewon-ie itu Incarnation-ku, bukan milikmu!]

Dua Uriel saling menekan Status.

Benturan pertama, kedua—semakin cepat, ekspresi Jung Heewon semakin tegang.

“Kekuatan apa ini…!”

【Aku tidak akan tertipu memori konyol itu lagi seperti dulu.】

Heewon terdesak. Uriel memaki:

[■ck! Kau mau diam saja?!]

Bersamaan, api hitam menerjang punggung Uriel regresi-999. Sang Living Flame mengerutkan alis.

【Black Flame Dragon.】

Black Flame Dragon terkekeh, perban di kedua lengannya lepas.

[Kekeke. Rasakan itu, malaikat busuk!]

Absolute Good dan Absolute Evil. Dua Constellation Narrative-grade yang dahulu musuh bebuyutan kini bertarung bersama menahan bencana ini.

Hellfire dan Black Flame menghantam pasukan matahari.

Han Sooyoung gemetar.

‘…Kuat sekali.’

Hanya dengan satu tangan, Living Flame menahan keduanya. Bahkan digabung pun mereka tidak bisa menekan dia.

【Versi diriku di timeline ini hanya sampai segini? Di mana <Eden>? Kenapa kau bertarung dengan mereka?】

[■ck, Eden sudah hancur!!]

【…<Eden> sudah tak ada? Dan kau ingin melawanku tanpa berkah Nebula?】

Living Flame menoleh seakan muak. Cahaya matahari makin pekat. Dari panasnya, sesuatu muncul — ribuan Outer Gods bersayap kobaran api.

【Pergi. Cari ‘Secretive Plotter’.】

Mereka turun menuju dunia. Ribuan ‘Nameless Ones’ bersayap api bergerak maju. Dalam detik, Semenanjung Korea bisa habis.

[Incarnation ‘Shin Yoosung’ mengaktifkan ‘Superlative Diverse Communication Lv.???’!]

Yoosung bertindak.

Ribuan makhluk laut menerjang dan menggigit kaki Nameless Ones, menarik mereka ke laut.

Lalu Gong Pildu ikut. Menara senjata otomatis di benteng menembak deras. Nameless Ones tertembus dan menjerit.

Uriel regresi-999 mengejek.

【Bahkan pria jahat itu kalian jadikan rekan? Menyedihkan.】

Pasukan terus merangsek, menghantam dinding. Saat salah satu tembok hampir jebol—

“Lee Gilyoung!”

Seakan menunggu, Lee Gilyoung muncul. Status hitam menyelimuti tubuh mungilnya, ia mengaum ke langit. Awan kekuningan berkumpul, menutupi matahari putih panas.

[Constellation, ‘Ruler of the Deepest Pit’, menunjukkan taring putihnya.]

【…Demon God Abaddon? Kenapa bangsat sepertimu di sini??】

Uriel regresi-999 terkejut.

Dengan Yoosung, Pildu, dan kini Gilyoung — pertarungan seimbang. Gerombolan belalang Abyss menelan Nameless Ones.

[Gyaaaaa!!]

Nameless Ones menggeliat. Uriel regresi-999 mengerutkan alis. Meski mempertahankan pertarungan melawan Archangel Uriel & Black Flame Dragon dengan satu tangan, tangan lain mulai mengumpulkan Hellfire untuk menerobos.

Namun ada seseorang yang membaca niat itu duluan.

“Sekarang! Serang!”

Perintah Han Sooyoung — sabit panjang muncul dari dasar laut.

Srek-slaaash!

Sayap Archangel itu koyak lebar. Bulu putih dan Story dunia lain beterbangan.

【King of the <Underworld>…!】

Untuk pertama kalinya, wajah Uriel regresi ke-999 membeku total.

[Nebula <Underworld> melepaskan Story-nya!]

Hades dan pasukan elit <Underworld> muncul melalui portal — termasuk tiga Judge dan Persephone.

Nameless Ones terjatuh. Status <Underworld> menekan Uriel regresi-999. Namun ia tetap tak mundur.

Inkarnasi Sakyamuni, Archangel Uriel, Abyssal Black Flame Dragon. Ditambah Myth-grade Constellation Hades. Walau satu sayapnya robek, walau Nebula kuat menekan—

Dia tetap berdiri.

Bahkan tampak menunggu celah untuk membalik keadaan.

“Apa yang kalian tunggu?! Cepat bantu mereka!”

[Constellation, ‘Most Ancient Liberator’, bergerak malas-malas, seolah muak.]

Ku-gu-gu-gu—

Awan gelap bertumpuk di atas awan kuning. Kilat biru menyambar lautan.

Cahaya langit bergetar. Sosok Constellation muncul di sela semburan listrik—Myth-grade berambut platinum, senyum angkuh.

Saat Uriel regresi ke-999 membuka mata lebar—

Ruyi Jingu Bang memenuhi pandangannya dan menghantam seluruh tubuhnya.

BOOOOOOM!!

Ia tak mampu menahan benturan itu, tubuh inkarnasinya terjun menghantam lautan, menciptakan ledakan maha besar.

Ch 473: Ep. 90 - One Person, II

“Kerja bagus, Sun Wukong!!”

Han Sooyoung berteriak, jelas bersemangat.

‘Ku-ru-ruk—’
Buih darah naik ke permukaan laut. Tak lama, Uriel regresi ke-999 muncul ke atas air. Tubuhnya basah kuyup dalam rona merah — sepertinya ia merobek seluruh makhluk laut di sekitarnya untuk bangkit kembali.

Bukan amarah, melainkan keheranan memenuhi wajahnya.

【…Tak bisa dipercaya. Great Sage, bahkan kau ikut berpihak pada mereka?】

Akhirnya, keheranan itu berubah menjadi kerinduan.

Great Sage menangkap perubahan itu dan bertanya, [Siapa kau, bertingkah seolah mengenalku?]

【Aku hanya mengenang seorang rekan seperjuangan yang telah hilang. Aku tak ingin bertarung melawanmu. Menyingkirlah. Yang kuinginkan hanya ‘Secretive Plotter’.】

Benar, tak ada niat bertarung dalam suaranya.

Namun Great Sage tetap menggeleng. [Aku juga tak suka bajingan muram itu, tapi…]

Senyum tipis muncul di wajahnya, lalu aura luar biasa meledak dari seluruh tubuhnya.

[Maknae kami akan kesusahan kalau dia mati.]

[Constellation, ‘Most Ancient Liberator’, sedang menampakkan Status-nya!]

Dialah sosok yang akhirnya membebaskan Status-nya dari pengekangan headband, lalu memperoleh kekuatan Outer God setelah mengalami ‘Outer God Transformation’ parsial.

Para yōkai yang dulu bertarung bersamanya di ⸢Journey to the West Remake⸥ mulai bermunculan melalui portal, turun ke Samudra Pasifik.

[Monkeykingmonkeykingmonkeyking—]

‘Outer Gods’ penyembah raja-raja lain saling berebut, bertabrakan. Lautan yang penuh darah bergolak hebat, membuat Uriel regresi ke-999 mengerang pelan.

Dan akhirnya, keseimbangan yang menegang itu mulai condong pada satu sisi.

“Berhasil! Terus tekan!!”

Bersamaan teriakan Han Sooyoung, Story besar milik <Kim Dokja’s Company> mulai bertutur serempak.

[Giant Story, ‘Demon Realm’s Spring’, telah memulai penceritaan!]
[Giant Story, ‘Torch that Swallowed the Myth’, telah memulai penceritaan!]
[Giant Story, ‘Season of Light and Darkness’, telah memulai penceritaan!]
[Giant Story, ‘Liberator of the Forgotten Ones’, telah memulai penceritaan!]

Walau pemegang saham utama Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk tak hadir, anggota lain masih memegang bagian yang tak bisa diremehkan. Dan beberapa sudah bersiap memberi pukulan akhir.

[Hanya satu matahari cukup di langit.]

Surya muncul dengan keretanya.

[Lumayan juga membantai Outer Gods belakangan ini.]

[Ayo gabungkan kekuatan, Breaking the Sky Saint.]

“Aku ikut juga!”

Breaking the Sky Sword Saint, Kyrgios, dan Jang Hayoung bergabung.

Uriel regresi ke-999 terdesak. Ekspresinya perlahan berubah panik.

【Bagaimana… Bagaimana bisa kalian semua bersama? Ini world-line macam apa…??】

Ia gentar menghadapi Giant Stories yang mendekat; ukurannya besar, dan lebih buruk lagi — isinya terlalu mustahil. Bagaimana mungkin Story seperti ini ada?

Bagaimana…?

Tiga Transcendent di atas kereta menembus penghalang panas matahari. Serangan gabungan [Breaking the Sky Swordsmanship], [Electrification], dan [Breaking the Sky Force Punch] melesat menuju celah pertahanan Uriel—

Lalu hawa dingin menusuk tengkuk Han Sooyoung.

“Tidak, hentikan!”

[Story, ‘Predictive Plagiarism’, sedang merevisi cerita secara darurat!]

Naluri yang hanya ia miliki menghentikannya. Detik berikutnya—
Suara dimensi diperas sampai kering terdengar.

Ka-du-du-du-duk—!

Han Sooyoung tak bisa memahami apa yang terjadi.

【Apa ini? Di mana ‘aku’ pada regresi ini? Apa aku sudah mati sebelumnya?】

Suara memberontak itu terdengar seperti potongan kegelapan yang dipaksa menjadi nyata.

Para Transcendent yang hendak memukul bagian belakang Outer God terlempar jatuh bersama kereta yang hancur. Ujung pakaian mereka terbakar oleh [Black Flames] yang tak bisa dideskripsikan.

Seorang pria berdiri di antara awan hitam suram. Han Sooyoung mengenalnya. Begitu mengenalnya, bulu kuduknya meremang.

[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, memperingatkanmu akan bahaya!]

Pria itu membuka mulut perlahan. 【Cih. Kupikir itu Jihye, melihat Status se-mengamuk ini. Sudah lama, maklum, salah sasaran sedikit.】

Matahari ‘Living Flame’ menyala menyilaukan. Namun kegelapan milik pria itu menebal, seperti bayangan yang memanjang melawan cahaya.

Uriel regresi ke-999 berkata: 【‘Monarch of the Great Abyss’. Siapa yang memanggil bajingan sepertimu ke world-line ini?】

Belakang leher Han Sooyoung dingin. Ia ingat apa yang Kim Dokja katakan tentang penguasa alam utara, ‘Monarch of the Great Abyss’.

【Hahah. Kau akhirnya memanggilku dengan gelar itu. Ngomong-ngomong, kau terlihat kesusahan? Mau kubantu?】

Korona matahari bergetar, seperti kejang.

【Aku tak butuh. Bantuan dari sampah sepertimu—】

【Ayolah. Kita ‘rekan satu regresi’, kan.】

Pria itu tertawa rendah.

Dia adalah Delusion Demon Kim Namwoon, saksi ‘Conclusion’ regresi ke-999.

Ketika pandangannya beralih ke arah Han Sooyoung—
Sebuah dingin memanjang di tulang belakangnya.

【Aku juga mau lihat wajah Black Dragon. Sudah lama.】

Kim Namwoon sudah berada tepat di depan wajahnya, menatap dengan sorot mata busuk.


Saat matanya perlahan terbuka, Yoo Joonghyuk sadar ia sendirian di kegelapan.

Yang terakhir ia ingat: meneliti jurus pamungkas bersama Kim Dokja. Sesuatu gagal, dan ia pingsan—

[Wujud jiwamu dalam kondisi tidak stabil!]
[Story, ‘Hell of Eternity’, dalam kondisi tak terbaca.]

⸢Kapan ulang tahun si idiot Yoo Joonghyuk, ya?⸥

Fragmen memori muncul. Suara samar—lebih mirip huruf daripada suara.

Ia langsung tahu gaya itu siapa.

⸢…Regresi yang disebut pertama kalinya adalah…⸥

Nada menyebalkan yang bisa bikin siapa pun geram—hanya Kim Dokja yang berbicara begitu.

⸢Eeyah~, bagian ini seru sekali, kan?⸥

Kalimat-kalimat dari halaman yang dibaca Kim Dokja melintas. Yoo Joonghyuk melihat dirinya bertarung melawan Constellation.

⸢Regresi ke-1, ke-41, ke-666…⸥

Jari Kim Dokja berhenti lama pada satu bagian.

⸢Regresi ke-999.⸥

Yoo Joonghyuk tahu kejadian di regresi itu. ⸢Hell of Eternity⸥ mengirimkan cuplikan yang tak ia ingat melalui teks yang dibaca Kim Dokja.

Kim Dokja bergumam pelan saat membaca.

⸢“Aku Yoo Joonghyuk…”⸥

Yoo Joonghyuk yang asli tak tahu hidup yang ditopang oleh kalimat konyol itu.

‘Yoo Joonghyuk’ dalam bacaan Kim Dokja; jejaknya seperti jelaga di sela halaman. Terasing di sekolah, disiksa atasan di kerja sambilan sambil gajinya dipotong, kaki berdarah saat wajib militer—Kim Dokja bertahan dengan berpura-pura menjadi Yoo Joonghyuk.

Yang asli tak mengerti dia.

Tak mengerti arti “waktu yang ia tanggung” menyelamatkan seseorang di dunia lain. Tak tahu apa rasanya seseorang jadi lebih berani hanya karena membaca perjuanganmu.

Bahkan ia tidak mengenali dirinya dalam teks itu.

⸢“Aku masih bisa bertarung.”⸥
Benarkah ia bilang begitu?

⸢“Seratus kali, seribu kali. Aku akan lahir lagi untuk membunuh kalian semua.”⸥
…Benarkah ia orang seperti itu?

Suara para rekan yang percaya padanya muncul di antara kata-kata:

⸢Kapten.⸥
⸢Aku hanya percaya padamu.⸥
⸢Kau harus selamatkan dunia di turn berikutnya.⸥

World-line menghilang satu per satu, hanya kalimat-kalimat tertinggal. Semakin banyak kata yang menyiksanya, makin murah nilai hidup.

Apa yang mereka lihat darinya sampai mau ikut bertarung?

‘Siapa aku?’

Kekosongan menelan pikirannya.

1864 kehidupan.

Ia tahu dunia apa yang ia lalui untuk sampai sini.

Namun ia tak mengerti.

⸢Apakah ini semua aku? Hanya memori ini?⸥

Ia penasaran. Jika ia memang cuma ‘karakter’, seperti kata Kim Dokja, lalu ke mana semua waktu yang tak ia ingat?

Di mana dirinya di luar halaman yang Dokja baca?

Atau… memang ia tak pernah ada?

[Sponsor-mu sedang memperhatikanmu.]

Bisakah ia menunjuk garis mana hidupnya dimulai… dan di mana ia berakhir?

Tsu-chuchuchut—

Ia menoleh. Ada orang lain di kegelapan.

【Sedang introspeksi? Kau tak punya waktu untuk itu.】

Yoo Joonghyuk langsung tahu siapa.

Kau belum seharusnya bisa bergerak, pikirnya—menyipitkan mata pada ‘Secretive Plotter’.

Tangan refleks meraih [Black Heavenly Demon Sword]—tapi tak ada. Ini dunia dalam pikiran. Item tak ada di sini.

Secretive Plotter menghela napas. 【Begini caramu? Dengan ini, rekan-rekanmu akan musnah.】

‘Musnah?’

Gigil menggulung punggungnya.

Rekannya sedang melawan Outer God King. Aura bahaya memenuhi dunia ini.

Ia harus bangun. Sekarang. Dan—

【Percuma pergi dalam keadaan begitu. Tanpa kekuatan regresi ke-1863, kau hanya beban.】

‘Lalu apa maumu?’

Growl lirihnya tajam. Secretive Plotter tak goyah.

【Ada cara lain memakai kekuatan regresi ke-1863.】

Ia langsung mengerti.

Satu-satunya alasan ia bisa meminjam kekuatan regresi 1863 waktu itu adalah Story Kim Dokja, ⸢Hell of Eternity⸥. Dan yang memberi Story itu pada idiot itu adalah…

Yoo Joonghyuk menggertakkan gigi.

‘Kau pikir aku akan percaya padamu? Kenapa bantu kami?’

【Ada yang memintaku.】

‘…Meminta?’

【Aku pinjamkan sekali ini. Belajarlah.】

Secretive Plotter mengulurkan tangan. Tak ada waktu menghindar. Telapak dingin menyentuh keningnya.

['Disconnected Film Theory' aktif!]

Nyeri merobek kepalanya. Story raksasa menerjang masuk—memori yang ia tahu namun tak ia pahami. Semua Story Secretive Plotter mengalir seperti api putih panas.

Regresi 1, 2, 3, 4… hingga 1863.

Tak terhitung Yoo Joonghyuk terbangun di dalam dirinya.

Semua adalah Yoo Joonghyuk. Namun ia juga satu.

Satu orang yang hidup 1864 kali.

Ia mengingat.

Siapa dirinya.
Untuk apa ia hidup.

Story berputar di sekeliling. Di dalamnya ada suara:

⸢“Omong-omong, kapan ulang tahun Kapten?”⸥

Kim Dokja menjawab:

⸢Ah, ketemu. Ini dia. Tiga Agustus.⸥

Benar. Musim panas. Panas lembab seperti neraka, badai mengamuk.

Semua kini jernih.

Ulang tahunnya yang tak pernah dirayakan. Hari-hari yang kehilangan arti melewati ribuan kehidupan.

Yoo Joonghyuk membuka mata. Energi Story membanjiri tubuhnya. Rasa yang tak pernah ia rasakan di ‘turn ke-3’ ini.

Ia bangkit. Setiap bagian tubuhnya sempurna.

Story yang ia bangun meresap dalam tiap serat daging.

⸢Saat itu, Yoo Joonghyuk merasa ia terlahir kembali.⸥

[Giant Story, ‘Pilgrim of the Lonely Apocalypse’, telah memulihkan Status sepenuhnya.]

Inilah kekuatan aslinya. Status seorang yang mencapai putaran terakhir dunia dan menyaksikan ‘Tembok’ sendiri.

['Disconnected Film Theory' aktif dalam kondisi abnormal.]
[Koneksi film tidak lengkap.]
[Film dapat hancur jika dipaksa dipertahankan.]

Ia hanya bisa memakai kekuatan ini sebentar. Tapi itu cukup.

Ia mendongak.

Langit menjerit. Kilat menyala, menerangi bekas luka di wajahnya.

[Story, ‘Hell of Eternity’, mulai bertutur!]
[Attribute, ‘Terror of the Stars’, aktif!]

Tatapannya membuat bintang-bintang menggigil dan mundur.

Ia menatap mereka sekejap—lalu tubuhnya berkelebat, melesat menuju matahari jauh di depan.

Ch 474: Ep. 90 - One Person, III

Han Sooyoung benar-benar tak bisa percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya. Para Transcendent tumbang dalam sekejap, dan para Judge dari Underworld roboh satu per satu.

“Menjauh, Han Sooyoung!”

Clang!!
Dengan suara dentuman keras, Jung Heewon yang berdiri di depannya terlempar jauh. Story meledak dari tubuh pria yang menyeringai nakal, seakan ini semua hanya permainan baginya.

[Giant Story, ‘Delusional Design’, telah memulai penceritaan!]

Seluruh tubuh Monarch of the Great Abyss, Kim Namwoon regresi ke-999, mulai memuntahkan aura [Black Flame]. Aura itu membentuk siluet naga dengan banyak kepala. Mulut-mulutnya menganga lebar, dan pusaran destruktif menyelimuti seluruh area.

Kwa-aaaaaaaah!!

“Yoosung-ah! Gilyoung-ah!”

Rantai ledakan [Black Flame] melahap kedua anak itu.

Yoo Sangah segera meninggalkan pertempuran untuk menyelamatkan mereka—dan efek debuff waktu/ruang yang menahan Uriel regresi ke-999 pun mulai melemah.

Go-oooooh—!

Dalam sekejap, kekuatan aslinya kembali menggelegar.

Kim Namwoon regresi ke-999 tertawa melihat itu.
【Heh. Jadi tanpa bantuanku, kalian bakal jadi apa, ya?】

【Tutup mulutmu. Setelah kutemukan ‘Secretive Plotter’, kau berikutnya.】

Ia melempar sorotan mematikan pada Kim Namwoon lalu mengayunkan [Flames of Retribution] ke arah medan perang.

Yang berdiri menghadangnya adalah Great Sage. Ruyi Jingu Bang menari gagah, menangkis tebasan pedangnya. Kim Namwoon memperhatikan pertarungan itu, terpesona oleh bagaimana Great Sage bisa menahan seorang ‘Outer God King’.

Namun yang lebih menarik baginya adalah aura hitam yang merembes dari seluruh tubuh Great Sage.

【Status Chaos? Apa dia juga jadi ‘Outer God’?】

【…Lebih tepatnya, salah satu wujudnya menjadi begitu.】

【Hahaha, apa-apaan world-line ini.】

【Biar aku urus dia. Kau, pergi urus remah-remah itu, plus King of the Underworld.】

【Tsk. Padahal aku pengen main lawan Great Sage juga, tahu.】

Mendengar ocehan sampah itu, Great Sage mengaum marah. Energi emasnya meledak, mendorong mundur hujan [Black Flame].

Namun imbalannya brutal—kilatan rasa sakit mengoyak tubuhnya dari dalam.

[…Sial, Meihouwang! Sadar, woi!]

Story Great Sage yang sementara disatukan mulai saling bertabrakan, dan ia mulai tertekan oleh gempuran Uriel regresi ke-999.

Para Myth-grade Constellation benteng terakhir pun perlahan mundur. Di sisi Hades, situasinya lebih parah.

Kwa-gwagwagwagwa!!

Entah karena <Olympus> menahannya atau ada masalah internal di <Underworld>, pertarungan Hades tampak terhambat, seperti dicekik dari dalam.

【Hahaha! King of the Underworld, salah satu Tiga Dewa Olympus, ternyata cuma segini?!】

Hades hanya mengernyit, mengayun sabitnya dalam diam, namun ia tetap terdesak. Persephone yang sedang membacakan Giant Story maju untuk melindunginya.

[Apakah kau tahu? Dalam world-line ini, jiwamu terkurung di Underworld.]

【Omong kosong apa itu? Kenapa aku harus dikurung di sana?】

Kim Namwoon regresi ke-999 terlihat kesal dan melepaskan semburan [Black Flame] yang memuntir ruang. Tubuh raksasa Hades jatuh menghantam laut.

Han Sooyoung gemetar. Itu pasti [Black Flame] yang ia kenal—tapi untuk mengendalikannya sejauh ini, berapa lama seseorang harus berlatih?

【Aneh juga. Masa Black Flame milih bocah sampah sepertimu sebagai Incarnation?】

Saat ia mengangkat kepala, Kim Namwoon regresi ke-999 sudah tepat di depannya.

Han Sooyoung refleks menegang, tapi sebelum ia mundur, tangan Kim Namwoon terulur. Ia terlambat menghindar—namun kilatan api memantulkannya.

[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, sedang menggeram.]

【…Oi, apa-apaan ini? Aku yang asli, Black Flame Dragon-ah.】

Tatapan Kim Namwoon melengkung seperti seseorang memuji anak anjing.

[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, menyatakan “bajingan, kau bukan Incarnation-ku.”]

【Ohh. Jadi kau nemu mainan baru di sini, ya?】
Tatapan dingin dan gila berkedip di matanya.
【Kalau begitu… biar kuhancurkan dulu mainanmu.】

Kaa-BOOOOM!

Ledakan terjadi tepat di depan wajah Han Sooyoung. Tubuhnya terlempar ke udara. Ia menggulung tubuh untuk meminimalkan cedera, tapi tetap memuntahkan darah. Hanya berkat Sponsornya ia tidak langsung mati.

[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, berteriak padamu untuk kabur!]

Sosok Black Flame Dragon turun dari langit, membungkusnya protektif. Naga obsidian raksasa itu meraung, rubi di matanya berkilap liar.

【HAHAHAHA! Begitu! Inilah Black Flame Dragon-ku!】

Pertarungan dua wujud kegelapan pecah, menghancurkan samudra. Pulau-pulau hancur, Breath naga melahap laut.

[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, sedang menampakkan Status!]

Namun bahkan naga itu sulit menahan Kim Namwoon setelah ia menjadi Outer God. Ia turun bukan sebagai manusia, tapi bencana itu sendiri.

Aura kematian menitis di samudra.

Han Sooyoung menimbang cepat. Bagaimana menghentikan monster tak masuk akal ini?

⸢Jika itu Kim Dokja, apa yang ia lakukan?⸥

[Story, ‘Predictive Plagiarism’, telah mulai bertutur!]

Seketika, percikan muncul di sekitar, dan rasa nyeri tajam menghantam kepalanya.

⸢Mengecewakan. Bahkan sekarang, kau masih mengandalkannya?⸥

Suara itu—ia pernah mendengarnya. Di mimpi di Isle of Reincarnators. Saat pria berjas putih mati di tangan pria berjas hitam.

⸢Karena kau begini, idiot itu jadi ketularan besar kepala di regressiku.⸥

Story berbicara padanya.

Kau…

⸢Aku tak berniat ikut campur lagi. Tapi… kubantu sekali lagi.⸥

Nada congkak, penuh superioritas. Waktu melambat. Kesadarannya melebar. Ribuan Han Sooyoung bangkit sekaligus di kepalanya.

⸢Segala yang terjadi, sudah pernah terjadi. Jangan kaget.⸥

Naluri masa depan menyatu dengan struktur cerita. Ingatan Ways of Survival yang ia baca, informasi dari Kim Dokja, dan datanya sendiri bersatu membentuk world-line baru.

Gelak tawa terdengar.

⸢Begitu. Itulah [Predictive Plagiarism] sejati.⸥

Dan Han Sooyoung mengerti.

[Story, ‘Predictive Plagiarism’, sedang melanjutkan penceritaan!]

Ia tak tahu apakah ini berhasil. Tapi—

Jika itu Kim Dokja, ia pasti melakukannya.

⸢Lagi… lagi kau…!⸥

Raungan naga membelah langit. Tubuhnya penuh luka. Saat ia membentangkan sayap untuk melontarkan Breath—

“Cukup, Flame Dragon-ah.”

[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, sedang…]

“Biar aku yang urus. Percayalah. Mundurlah.”

Naga itu melotot bingung saat Han Sooyoung maju ke depan melindungi Sponsornya. Ia tidak menjelaskan. Ia melangkah lagi.

【Hoh. Mau lawan aku sendiri? Dengan badan sekecil itu?】

Aura Kim Namwoon meledak. Story ⸢Delusional Design⸥ berubah menjadi belati raksasa, siap merobeknya berkeping-keping. Namun ia tidak goyah.

“Kim Namwoon. Bahkan setelah jadi Outer God pun, kau tidak berubah.”

【Apa ini? Kau bertingkah seolah kau tahu aku?】

“Aku tahu banyak tentangmu. Kau, si bodoh yang gagal pada cinta bertepuk sebelah tangan—bahkan setelah jadi Outer God pun, terus mengejar seorang gadis.”

Jaws Kim Namwoon ternganga.

⸢Semua Outer God kehilangan memori. Yang tersisa pun samar.⸥
⸢Jadi bagaimana ‘King’ bisa mempertahankan ingatannya?⸥
⸢Mungkin karena memori itu… terlalu berharga.⸥

“Kau bahkan tak bisa mengaku saat kesempatan datang. Dan sampai sekarang… kau masih pakai celana dalam bergambar robot raksasa kalau-kalau butuh keberanian.”

【…K-kau! Dari mana kau—bagaimana kau tahu hal itu?! Bahkan kaptenku tak—】

“Dan tanganmu selalu dibalut, menutupi luka yang kau buat sendiri. Kau tak mau Lee Jihye mengetahuinya.”

Untuk sekejap, ia terguncang… namun cepat menahan diri.

“Kenapa kau suka Lee Jihye?”

[Story, ‘Forty-Thousand-Year-Old Crush’, sedang gusar.]

【I-Itu karena Jihye cantik—】

“Tidak. Kau sampah, tapi setting-mu bukan pria mata keranjang.”

【Setting? Apa omong kosong—】

“Kau suka dia karena dia percaya Yoo Joonghyuk.”

【Omong kosong—】

“Kau ingin diakui. Kau ingin menggantikan Yoo Joonghyuk.”

[Giant Story, ‘Delusional Design’, sangat terguncang!]

“Sebenarnya, kau hanya ingin menjadi Yoo Joonghyuk.”

Han Sooyoung menatap matanya yang mulai membeku.

【Hahaha… cerita menarik. Tapi aku tak ada waktu—】

Han Sooyoung tahu ini salah. Tapi ia harus mengatakannya. Untuk menyelamatkan dunia ini, ia harus—

“Dan dengan itu… kau ingin dimaafkan oleh Lee Jihye.”

—menggali luka lama dari dunia lain.

“Kalau bukan karena salahmu… Yoo Joonghyuk regresi ke-999 tak akan mati.”

Tsu-chuchuchut!

Seluruh tubuh Kim Namwoon memercik. Retakan muncul di dasar Story-nya—memori pecah, satu demi satu.

【Kau…】

Ia mengumpulkan Story-nya sambil menggeram seperti binatang terluka.

Han Sooyoung diam mengamatinya.

⸢Bahkan [Predictive Plagiarism] tak bisa tahu segalanya.⸥

Kepalanya mendidih, panas membakar.

Ia tak membaca seluruh Ways of Survival seperti Kim Dokja. Tak hidup regresi ke-999 seperti Yoo Joonghyuk. Tapi ia bisa membaca pola. Ia bisa menulis kemungkinan yang tak tertulis.

Ia memahami: cerita, probabilitas, dunia fiksi—semuanya mengikuti garis logika.

“Kim Namwoon.”

Ia berjalan di langit. Dia terhuyung, memegang Story seperti bidak pecah.

⸢Han Sooyoung menatap Story Kim Namwoon.⸥

Semua makhluk yang hidup terlalu lama—kekuatan mereka tercermin di sejarah, tapi begitu juga luka mereka.

Seperti penulis menghapus kalimat tak perlu, Han Sooyoung mengulurkan tangan.

⸢Seperti saat Kim Dokja menundukkan Yoo Joonghyuk regresi 1863.⸥

“Kau ingin kembali ke masa itu. Tapi kau tahu kau tak bisa.”

【K-kalau kau terus bicara…!】

“Dengarlah. World-line-mu sudah berakhir. Orang-orangmu tak kembali. Dan kau tidak akan pernah menjadi Yoo Joonghyuk. Kau tak bisa menyelamatkan siapa pun. Kau tak bisa menebus apa pun.”

Pipi Kim Namwoon bergetar. Raja Outer God yang melihat Conclusion kini tampak seperti anak remaja kesepian. Story ribuan tahun runtuh hanya dengan kata-kata.

【Tidak… bukan begitu… Aku…】

Han Sooyoung menutup luka itu dengan satu kalimat.

“Kau hanya tahanan abadi yang terjebak di <Star Stream> busuk ini.”

Pah-chuchuchut!

【Kim Namwoon!!】

Uriel regresi ke-999 menjerit dalam suara aslinya, menariknya kembali.

[Story, ‘Companion of Desperate Spirit’, telah memulai penceritaan!]

Story memperbaiki Story. Kim Namwoon pulih, cahaya kembali ke matanya. Han Sooyoung menghela napas.

Ch… kupikir hampir berhasil. Ya minimal sedikit melukainya, kan?

Murka memenuhi mata Kim Namwoon.

【…Hahaha, hampir saja. Pantas Black Flame Dragon memilihmu.】

Rasa maut mendekat. [Predictive Plagiarism] putus seperti pita robek.

Tapi lalu—suara itu lagi, bersama ‘Tsu-chut!’

⸢Cukup. Karena protagonis sudah datang.⸥

Dunia menahan napas. Tangan terangkat Kim Namwoon berhenti. Semua merasakan kehadiran itu.

Ku-gugugugu—

Status yang bisa menghancurkan dunia hanya dengan hadir.

Uriel yang pertama bergerak. 【Itu dia!!】

Ia menjerit dan terbang ke arah kekuatan itu. Kim Namwoon menatap arah yang sama.

【Kau beruntung kali ini. Waktu kita bertemu lagi…】

Ia menoleh antara Han Sooyoung dan Naga, lalu menghilang mengejar Uriel.

Han Sooyoung kehilangan kekuatan, jatuh terduduk di atas tubuh naga. Ia menatap horizon.

Ia mengingat pesan terakhir Kim Dokja.

Han Sooyoung, kalau dalam satu dari sejuta kemungkinan terjadi yang terburuk…

Berhenti menanam foreshadowing angker!!!

Ia pikir tak akan terjadi. Tapi—

Bertahanlah. Sampai dia datang.

“Brengsek itu. Gayanya masuk selalu keren.”

Guruh menggelegar, langit malam terbakar Hellfire dan Black Flame.

Seorang pria berwajah purba turun dari langit akhir zaman.

Ch 475: Ep. 90 - One Person, IV

Mantel itu berkibar terbanting angin liar, Status tak terlukiskan terus merembes dari [Black Heavenly Demon Sword].

Han Sooyoung benar-benar mengenali sosok itu. Tapi tetap saja… entah kenapa, saat ini, untuk sesaat, ia seolah melihat sosok yang sepenuhnya berbeda.

“…Kau benar-benar Yoo Joonghyuk?”

Ia menoleh singkat ke arahnya, lalu membalik badan dan melesat—boooom!—menuju Samudra Pasifik. Han Sooyoung refleks berteriak.

“Hey, kau! Mau ke mana?!”

【Kejar dia!!】

Uriel regresi ke-999 dan Kim Namwoon langsung menyusul di belakangnya.

Saat itulah Han Sooyoung menyadari maksudnya. Yoo Joonghyuk sedang memancing para Outer God menjauhi para rekannya.

“…Bangsat gila itu…”

“Sooyoung-ssi, kau baik-baik saja?”

Yoo Sangah datang menopangnya. Begitu bersandar, Han Sooyoung memuntahkan darah yang naik ke tenggorokannya.

“Bleeegh—!”

Kepalanya seakan membara, setiap pembuluh darah berteriak. Kilatan-kilatan panas membakar lobus depannya. Ia bangkit menahan sakit dan berteriak, “Great Sage! Hades! Uriel! Cepat kejar Yoo Joonghyuk! Kami yang urus tempat ini, jadi cepat! Jangan biarkan dia bertarung sendirian!”

[<Star Stream> memperhatikan Story-mu.]
[Kau menggunakan kekuatan yang melawan Probability!]

“Keok…”

Dunia berputar kabur; organ dalamnya seperti dibalik dan diremas.

[Tubuh Incarnation-mu tersapu badai aftermath!]

Han Sooyoung merasakan ledakan energi liar dalam tubuhnya dan buru-buru menjerit, “Yoo Sangah! Menjauh!”

Namun Yoo Sangah malah menggenggam bahunya lebih kuat, menggeleng. Kekuatan Sakyamuni mengalir dari telapaknya. Waktu dan ruang terpuntir, memperlambat badai aftermath dalam tubuh Sooyoung.

“Lawan. Kau bisa. Aku juga pernah melawan ini dan selamat.”

“…Sialan.”

Seluruh ototnya menjerit. Teror halus merambat di balik rasa sakit yang menghantam habis-habisan. Selama ini ia selalu cerewet tentang Probability… tapi sekarang ia sendiri melakukan blunder fatal. Ia pikir, jika bodoh seperti Kim Dokja bisa bertahan, maka ia juga bisa melewati ini.

Tsu-chuchuchut…

…Apa dia akan mati? Dengan sia-sia seperti ini?

[Story, ‘Predictive Plagiarism’, telah memulai penceritaan!]

Saat itulah badai aftermath mereda perlahan.

Han Sooyoung melihat huruf-huruf menyelimuti tubuhnya. Itu adalah kata-kata yang pernah ia tulis—catatan rahasia, yang ia sembunyikan agar Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk tak pernah tahu. Kini, lembar-lembar itu beterbangan keluar dan membungkus dirinya.

Namun ada kalimat-kalimat yang tak pernah ia tulis sebelumnya.

⸢Seperti yang kuharapkan. Kau memang aku. Tulisannya lumayan bagus.⸥

Suara itu setengah mengejek, setengah puas.

[Story, 'Predictive Plagiarism', sedang menanggung badai aftermath menggantikanmu.]

Tsu-chut, chuchuchut—

Saat badai Probability mereda, huruf-huruf itu mulai buyar, satu demi satu.

Han Sooyoung ingin bertanya. Tentang kata-kata itu. Tentang asalnya. Tapi ia tidak punya tenaga tersisa.

⸢…Sampai sini saja aku bisa membantumu. Sampaikan pada Kim Dokja.⸥

[Sisa dari world-line lain yang meresap dalam Story-mu mulai lenyap.]

Kesadarannya memudar, namun Story itu tetap berbicara.

⸢Apa yang menunggu dia di 'Conclusion' yang ia damba-dambakan adalah…⸥


Sambil menopang Lee Jihye, aku menatap dua 'Raja Outer God' itu.

Mereka hidup di regresi yang sama, melihat akhir dunia yang sama—namun menjadi dua makhluk yang berbeda.

[Giant Story, ‘Wanderer of the Eternal Horizon’, mulai bercerita.]
[Giant Story, ‘Heart Sealing the Sorrow’, mulai bercerita!]

Di antara percikan, aku melihat potongan kisah mereka—ditulis dengan darah, baris demi baris—kisah regresi yang paling kucintai. Yang kubaca berkali-kali.

⸢"Kapten Yoo Joonghyuk. Syukurlah kau seorang regressor."⸥

‘King of the Silver Heart’ melirikku.

Lee Hyunsung regresi ke-999—kesedihan Story-nya mengalir ke dalam diriku lewat [Reading Comprehension].

⸢"Kalau kau mati, tak apa. Kita akan bertemu lagi di putaran berikutnya. Kau akan meneruskan cerita di sana. Kau akan memulai perjalanan ini lagi…"⸥

Story baja itu menangis.

⸢"Maafkan aku, Lee Hyunsung."⸥

Besi ditempa membengkak, menelan kata-kata itu. Air mata yang seharusnya jatuh—beku, memantul cahaya perak.

⸢"Tidak perlu minta maaf. Kami yang akan melihat Conclusion lebih dulu darimu. Akhir yang kau ingin lihat, janji yang tak sempat kau tepati—akan kami bawa semuanya."⸥

Ia menatapku. Bukan Hyunsung yang kukenal, tapi tetap Hyunsung.

– Kau sangat mirip dengannya. Bahkan lebih dari yang diceritakan Sponsor-ku.

Ia tersenyum lembut. Bagaimana seseorang yang menanggung tragedi demikian bisa tersenyum begitu?

– Karena itu, aku tak akan membiarkanmu mati.

Aku tahu ia tidak berniat memusuhi kami. Tapi aku tak menyangka ia akan berada di pihak kami sejauh ini. Apa yang diberikan 'Master of Steel' padanya sebelum mati?

【Hyunsung ahjussi.】

Yang memutus percakapan adalah Lee Jihye regresi ke-999.

【Sudah lama sejak terakhir aku memanggilmu begitu.】

【Aku tak berniat melukaimu. Menyingkirlah.】

Dua Story abadi saling bertaut.

Lee Hyunsung berkata pelan, seperti mengenang masa lampau. 【Maaf, tapi aku tidak bisa.】

【Kenapa menghalangiku? Ahjussi, kau menolak dipanggil sebagai ‘calamity’, bukan? Kami yang nego dengan Bureau world-line ini, bukan kau.】

Jadi… Bureau-lah yang memanggil mereka sebagai bencana.

Hyunsung terdiam lama, lalu berkata dingin, 【Jangan pernah bernegosiasi dengan <Star Stream>. Itu janji kita.】

【Lalu apa hasil janji itu?】
【…】
【Kami menghancurkan Bureau, kami melawan Raja Dokkaebi, lalu kami menabrak ‘Final Wall’… dan apa yang terjadi pada kami?】

Final Wall. Jadi mereka juga telah melihatnya—tembok yang akhirnya dicapai Yoo Joonghyuk asli.

Lee Jihye regresi ke-999 bergetar. 【Kau benar, cerita kami sudah selesai. World-line kami hancur. Hanya empat dari kami yang selamat sebagai Outer God.】

【Kami berjanji menaklukkan dinding itu meski harus keluar dari skenario.】

【Dinding itu tak bisa ditaklukkan. Kau juga tahu.】

【Di world-line ini…】

【Berhenti bilang world-line ini seolah istimewa! Ini dunia yang sama saja. Dunia yang akan hancur juga.】

Jihye dari dunia ini goyah. Aku menopangnya. Bibirnya bergetar.

‘Master of the Sunken Island’ melanjutkan, 【Great Dokkaebi bilang mereka akan meninggalkan dunia ini. Mendaur ulangnya jadi awal cerita baru.】

Aura Hyunsung memucat dingin seperti baja es.
【…Kesepakatan apa yang kalian buat dengan Bureau?】

【Jika dunia ini tenggelam, maka biar kami yang menghancurkannya.】

【Jihye-yah.】

Ia tersenyum—atau mungkin itu bukan senyum.

【Raja Dokkaebi dunia ini berjanji—kalau kami menghancurkannya, world-line kami akan dihidupkan kembali. Ia akan memanggil 'Oldest Dream'. Kami bisa mulai lagi.】

Bahu Jihye gemetar. Begitu juga aku.

Itulah tujuan mereka. Menghancurkan dunia ini demi mengulang dunia mereka.

King of the Silver Heart menjawab, 【Tujuan kita bukan mengulang dunia, tapi mencari biang tragedi.】

【Untuk apa?】

【Jika kita ingin menepati keinginan kapten kita—】

【Membunuh sumber tragedi tidak akan mengembalikan apa-apa. Tidak waktu, tidak teman, tidak dunia. Yoo Joonghyuk regresi 999 tidak akan kembali.】

Ku-gugugugu—.

Sesuatu mendekat, mengoyak cakrawala.

【Karena itu, kita harus mengakhiri semuanya dan mulai kembali.】

Tsunami kembali bangkit.

Lee Hyunsung langsung mengaktifkan [Steel Transformation], melindungi kami. Tapi gelombang itu terlalu cepat.

【Kukatakan, aku tidak sendirian.】

Kwa-kwakwakwakwa!!

Senja memerah membakar langit. Kekuatan 'Living Flame’, Uriel regresi ke-999, mendekat.

Dan itu berarti—

“Ahjussi, jangan bilang…?!”

Jihye menggenggam lenganku.

Aku menatapnya. “Jangan khawatir. Hal yang kau takutkan tidak akan terjadi.”

Itu juga aku katakan pada diriku sendiri.

“Cerita kita tidak selemah itu.”

[Constellation, ‘Demon King of Salvation’, sedang menampakkan Status.]
[Constellation, ‘Watcher of Light and Darkness’, sedang menampakkan Status.]
[Constellation, ‘Prisoner of the Constrictive Headband’, sedang menampakkan Status.]

Ketiga Modifier-ku bersinar bersamaan.

Aku berjalan mendekati Lee Hyunsung. “Terima kasih sudah membantu. Tapi tidak perlu memaksakan diri.”

【Ini berbahaya. Kau harus bersembunyi di…】

“Ini bukan regresi 999.”

Di depan—Master of the Sunken Island.
Di belakang—Living Flame.
Tak ada jalan mundur.

Bayangan battleship raksasa menelan cahaya. Dari atas gelombang, Lee Jihye regresi 999 bersuara mengejek.

【Semuanya akan kembali. Kapten bilang kami akan regresi. Kami akan mengulang. Saat itu…】

Gelombang menerjang. Aku mengerahkan Giant Story untuk menahannya. Tanganku terasa seperti terbakar habis-habisan.

Di balik dinding busa, aku melihat horizon—garis yang tak pernah bisa dicapai.

Kwa-aaaaah!!

Garis itu terbelah. Sebilah pedang membelah batas dunia.

Lee Jihye regresi ke-999 jatuh, menatap kami.

Lebih tepatnya—menatap pria di sebelahku.

“Kau tidak bisa mengubah apa pun dengan regresi. Butuh waktu sangat lama untuk menyadarinya.”

Ch 476: Ep. 90 - One Person, V

Aku merasakan kekuatan sebuah Story yang sangat luas merembes keluar dari seluruh tubuh Yoo Joonghyuk.

[<Star Stream> tak bisa mengalihkan pandangannya dari Incarnation, ‘Yoo Joonghyuk’!]
Seluruh kehendak dunia kini tertuju padanya.

[Mayoritas mutlak Constellation yang menyaksikan skenario menaikkan kewaspadaan karena keberadaan Incarnation, ‘Yoo Joonghyuk’.]
[Constellation dari ‘Final Scenario’ terperangah oleh Story Incarnation, ‘Yoo Joonghyuk’.]
[Sebagian Great Dokkaebi dari Bureau menuntut dilakukan ⸢Evaluasi Kesesuaian Probability⸥!]
[‘King of Stories’ menolak permintaan tersebut.]
[⸢Evaluasi Kesesuaian Probability⸥ dibatasi dalam skenario terkait.]

Setiap Story Yoo Joonghyuk yang kukenal kini terasa… ‘lengkap’. Ini bukan hanya soal menjadi kuat—sosok Yoo Joonghyuk di depan mataku adalah eksistensi yang berbeda dari yang kukenal selama ini.

Aku menahan napas dan bertanya, “Rekan-rekan kita?”

“Aman.”

“Kalau kau ada di sini… berarti ‘Secretive Plotter’ benar-benar mengabulkan permintaanku, ya?”

Rencana cadanganku jika rencana B gagal: membangunkan Yoo Joonghyuk yang tertidur.

[Incarnation ‘Yoo Joonghyuk’ telah secara abnormal mengaktifkan ‘Disconnected Film Theory’.]
Tsu-chut…

[Koneksi Film tidak lengkap!]
[Seluruh Film bisa lenyap jika koneksi dipaksakan!]

Metode terakhir yang tak kusukai namun harus kupakai—kartu truf terbesar yang kami miliki.

[‘Yoo Joonghyuk’ dari semua regresi kini menatapmu.]

Aku merasakan banyak tatapan jauh dari dalam dirinya. Sebuah firasat buruk melintas—bagaimana jika Yoo Joonghyuk ini bukan Yoo Joonghyuk yang kukenal…?

“Maaf, tapi kau Yoo Joonghyuk regresi ke berapa?”

Ia menatapku. Luka parah di pipinya—luka yang tak ada di Yoo Joonghyuk putaran ke-3.

Aku hendak bicara lagi, namun kalimat-kalimat muncul dari tubuhnya, seolah menutup mulutku.

⸢Teror Semua Bintang⸥
⸢Incarnation terkuat dalam sejarah Star Stream⸥
⸢Raja Besi Berdarah⸥
⸢Perampas Skema Skenario⸥

Sejarah hidupnya muncul sebagai kalimat mentah dari Ways of Survival, lalu membentuk Story, lalu menjadi sosok lelaki yang menempuh 1864 kehidupan.

“Aku adalah Yoo Joonghyuk.”

Ia bukan Yoo Joonghyuk regresi ke-0.
Bukan ke-1.
Bahkan bukan yang ke-1863.

Ia adalah Yoo Joonghyuk dari semua regresi.

【…Kapten??】

Lee Jihye regresi 999 menatap kami, matanya membesar tak percaya.

Lalu Lee Jihye dari dunia kami berteriak pada dirinya yang lain. “Seonsaengnim! Cepat! Hentikan dia! Dia mau menghancurkan world-line kita!”

Suara penuh amarah meledak.

Aku hendak menambahkan sesuatu… namun suaraku lenyap begitu melihat profil Yoo Joonghyuk. Ia tak memasang kuda-kuda. Ia hanya menatap dua Outer God di hadapan kami.

[Karakter, ‘Master of the Sunken Island’, menatap ‘Yoo Joonghyuk’.]
[Karakter, ‘King of the Silver Heart’, menatap ‘Yoo Joonghyuk’.]

Dua orang dari regresi 999 menatap balik.

Ekspresi Lee Hyunsung goyah. 【Story ini… tapi tak mungkin… apa benar…?】

Seperti aku mencari Yoo Joonghyuk yang kukenal dari dirinya, mereka mencari Yoo Joonghyuk mereka.

[‘Yoo Joonghyuk’ regresi ke-3 diam.]
[‘Yoo Joonghyuk’ regresi ke-41 diam.]
[‘Yoo Joonghyuk’ regresi ke-362 diam.]
[‘Yoo Joonghyuk’ regresi ke-666 diam.]

Mereka mencabut satu sama lain—berusaha menemukan satu yang mereka kenal sambil menyingkirkan sisanya.

Berapa lama berlangsung?

[‘Yoo Joonghyuk’ regresi ke-999 perlahan membuka mata.]

Dan akhirnya, satu dari mereka menemukan sesuatu di antara mosaik Yoo Joonghyuk.

【Kapte—】
Sebelum Master of the Sunken Island melangkah maju, udara terbelah oleh cahaya, disertai panas mencekik—pilar cahaya menghantam turun bagaikan petir.

Yoo Joonghyuk mengibas [Black Heavenly Demon Sword], menangkisnya ringan.

【Pria itu bukan ‘Yoo Joonghyuk’ yang kita kenal.】

Tak perlu menebak suara siapa itu.

【Dia hanya ‘Outer God’ yang mencuri Yoo Joonghyuk kita!】

‘Living Flame’—Uriel regresi ke-999—menerjang.

Ia hidup hanya untuk membunuh ‘Secretive Plotter’. Dan kini, ia sampai di sini demi balas dendamnya. Api di [Flames of Retribution]-nya berkobar semakin brutal.

Master of the Sunken Island berusaha menghentikannya. 【T-tunggu! Uriel, ‘Kapten’ itu…!】

【Jangan tertipu. ‘Secretive Plotter’ menyusup dalam dirinya. Artinya, dialah musuh yang kita cari selama ini!】

Dan tepat saat itu—

【Sial, jadi itu kapten world-line ini? Masih gila seperti biasa… Eh?! Ada dua Jihye di sini?!】

Raja terakhir tiba—
‘Monarch of the Great Abyss’, Kim Namwoon regresi 999.

[Semua ‘Outer God King’ telah berkumpul!]
[Semua Constellation menatap medan ini!]
[Semua Nebula gemetar pada kehadiran para makhluk jatuh!]
[Banyak Constellation memancarkan permusuhan!]

Mereka mengabaikan bintang-bintang, saling mengukur.

⸢‘Living Flame’ dari timur.⸥
⸢‘Master of the Sunken Island’ dari barat.⸥
⸢‘Monarch of the Great Abyss’ dari utara.⸥
⸢‘King of the Silver Heart’ dari selatan.⸥
⸢Dan ‘Great Plotter’ dari kehampaan.⸥

Inilah momen yang kuatur sejak pertama menemukan nama-nama mereka dalam catatan ‘Recorder of Fear’.

Aku melirik Yoo Joonghyuk. Rencana A asli dimulai di sini.

– Yoo Joonghyuk.

Ia maju selangkah.

Aura kacau Outer God menyelimuti tubuhnya.

【Semua sudah berkumpul rupanya.】

Bahkan aku tak bisa menafsirkan emosi di balik kata-katanya—namun seseorang di sini bisa.

【Kapten. Aku tahu itu kau. Tapi bagaimana…】

【Beraninya kau memakai trik lagi..!】

[Flames of Retribution] melesat. [Black Heavenly Demon Sword] terangkat, menangkis.

Sparks dan udara panas beradu keras saat Yoo Joonghyuk berkata, 【Lama tak bertemu, Uriel. Rekan seperjuanganku.】

【Diam! Kau bukan Yoo Joonghyuk! Orang yang kukenal sudah mati di sana!】

Story-nya merintih seperti serigala terluka. Ekspresinya hanya dimiliki seseorang yang kehilangan segalanya.

【Dan kau yang membunuhnya!】

Story itu menjerit.

⸢[Aku akan membunuhnya. Apa pun taruhannya.]⸥

Uriel regresi 999 memeluk tubuh Yoo Joonghyuk yang membusuk karena ‘Other World Pledge’, menangis.

⸢[Meski harus menyeberang world-line… meski harus meninggalkan sisi Kebaikan untuk menjadi Jahat!]⸥

Demikianlah Archangel itu menjadi ‘Living Flame’. Demi balas dendam.

【‘Yoo Joonghyuk’ tak mati. Hanya regresi yang menanti.】

【Diam! Tak ada gunanya—!】

Yoo Joonghyuk menangkis amukannya. 【Ia terbangun lagi. Hidup di regresi 1000. Lalu mati. Masuk ke 1001. Dan terus hidup. Terus.】

Aku juga tahu hidup itu. Hidup yang tak diingat siapa pun.

【Dan akhirnya, ia menjadi aku.】

Uriel menghantam tubuhnya—membedah sisi, merobek perut. Bilahnya menukik ke leher—

Namun ia berhenti.

【Kau… kau…】

Ia tahu kebenarannya: musuh yang membunuhnya adalah orang yang paling ia cintai di dunia.

【Jika kau ingin, bunuh aku. ‘Secretive Plotter’ yang merampas world-line-mu adalah aku.】

Uriel menjerit. Saat ia mengayun lagi—
Ka-BOOM! Lautan meledak.

Pedangnya terpental. Api menancap laut, menguapkan air.

Bukan Yoo Joonghyuk yang menghentikannya—

Shu-wuuuuh.

Asap meriam—Lee Jihye regresi 999.

【Cukup, Uriel.】
Nada suaranya: gembira sekaligus gila.
【Kami tahu. Kami selalu tahu…】

Ia tertatih melangkah di atas laut. Yoo Joonghyuk tak menghindar ketika tangannya menyentuh lengan bajunya.

【Kapten. Kau ada di dalam, kan? Kau berubah, tapi pasti kau ada di dalam, kan? Kau hidup, kan??】

Alih-alih air mata, Chaos seperti bubuk hitam menetes dari mata Jihye. Ia menatapnya. Ia mengangguk.

[‘Yoo Joonghyuk’ regresi 999 menatap rekan lamanya.]

Lee Jihye meremas lengannya, lalu jatuh berlutut.

Aku menatap punggungnya. Tak dapat melihat ekspresi apa pun.

⸢Trik world-line-lah yang membuat Yoo Joonghyuk menjadi banyak.⸥

Regressor tak benar-benar regresi. Dunia-lah yang mundur—ia terus maju.

⸢Sejak awal, ia hanya satu orang.⸥

Bisakah mereka menerima itu?

Uriel, hidup hanya untuk balas dendam.
Hyunsung, hidup hanya untuk wasiatnya.
Namwoon, hidup hanya untuk bertarung lagi.
Jihye, hidup hanya untuk masa lalu.

Namun bagi mereka—
Yoo Joonghyuk adalah dunia.

Jika mereka menerimanya kembali… mungkin tidak perlu bertarung.

【Kalau kau benar kapten… pasti kau tahu apa yang kuinginkan.】
Lee Jihye tersenyum.
【Ayo kembali. Kita mulai lagi. Hancurkan world-line ini bersama. Raja Dokkaebi sudah janji… dia akan hubungi ‘Oldest Dream’ dan—】

Aku menatap Yoo Joonghyuk.

– Jangan salah kata. Apa pun yang terjadi, jangan…

“Lee Jihye.”

Ia berbicara. Dengan suara fisiknya.

Lee Jihye regressi 999 mengecil seperti murid ditegur gurunya.

“Itu benar yang kau inginkan?”

【…】

“Kau yakin akan bahagia jika semuanya kembali seperti dulu?”

【Kapten yang kukenal… tidak akan bicara begitu! Dia regresi 999 kali! Dia… dia…!】

“Pria yang regresi 999 kali bisa lelah di regresi 1000,” ujar Yoo Joonghyuk lirih. “Meski bertahan seribu kehidupan… ia bisa menyerah pada yang 1001.”

Suaranya—penuh kelelahan abadi. Aku bahkan membeku mendengarnya.

【Tidak… tidak mungkin… kapten yang kukenal—】

“Jika itu saja yang kau ingat tentang Yoo Joonghyuk…”
Ia menarik napas tipis.
“…maka Yoo Joonghyuk itu sudah mati.”

Lee Jihye menjerit. 【Tidak!! Mustahil!!】

“Ia tidak akan regresi lagi.”

Di langit, sesuatu berkelap-kelip—bintang.

[Constellation, ‘Demon-like Judge of Fire’, memindai dengan cemas!]
[Constellation, ‘Most Ancient Liberator’, menanyakan keadaan maknae-nya!]
[Constellation, ‘Abyssal Black Flame Dragon’, bersumpah memakai kedua tangannya!]

Bintang-bintang yang menonton cerita kami sejak lama menghampiri.
Rekan-rekan kami juga datang—Han Sooyoung, Yoo Sangah, Jung Heewon—mereka tampak seperti satu konstelasi besar.

Yoo Joonghyuk, kini satu orang sepenuhnya, menatap mereka semua, lalu berkata:

“Aku tidak bisa kembali. Regresi terakhirku adalah yang ini.”


 

Nunaaluuu Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review